JawaPos.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, sebanyak 3.830 ribu orang berstatus Covid-19 ditemukan pergi jalan-jalan ke mal. Menanggapi hal ini Mantan Direktur WHO Asia Tenggara 2018-2020 Prof. Tjandra Yoga Aditama menilai mereka bisa menjadi sumber penularan.
“Tentu menjadi sangat berbahaya karena dapat menjadi sumber penularan,” kata Tjandra.
Menurutnya hegitu hasil tes positif maka sistem sebaiknya diatur agar bisa langsung menghubungi Puskesmas di wilayah pasien tinggal. Setelah itu, Puskemas bisa lalu menghubungi pasien untuk melakukan isolasi. Sistem juga dapt menghubungi Lurah atau Kepala Desa setempat untuk ditindaklanjuti.
“Kalau ada hasil positif keluar, baikya di bagian bawah ditulis, kalau perlu dengan kotak berwarna merah misalnya, anjuran untuk isolasi. Ditulis juga bahwa isolasi perlu untuk keselamatan keluarga dan kerabat. Jangan semata-mata ditulis sesuai aturan, tapi demi menjaga kesehatan atau keselamatan keluarga,” katanya.
“Tulisan ini baik di kertas hasil tes maupun di berkas elektronik hasil tes,” tambahnya.
Secara sistem, kata dia, aplikasi PeduliLindungi juga perlu memberi tahu seseorang yang berstatus positif untuk melakukan isolasi mandiri, beserta pesan-pesan kesehatan yang perlu dilakukan. Menurutnya, aplikasi PeduliLindungi bisa setiap hari memberi pengingat kepada mereka yang positif untuk mengingatkan harus isolasi, terus diberikan sampai 14 hari isolasi selesai misalnya.
“Akan baik kalau by system juga bisa diberitahu ke semua kontak dari yang positif bahwa tanggal sekian jam sekian mereka berada dalam satu ruangan dengan orang yang positif, sehingga para kontak ini diminta memeriksakan diri,” jelasnya.
Terakhir, kata dia, komunikasi risiko harus terus dijalankan. “Khususnya dalam konteks bagaimana menyikapi tes Covid-19 beserta hasilnya,” jelasnya.
