JawaPos.com – Jangan sampai terlambat membawa anak Anda ke dokter atau pusat fasilitas pelayanan kesehatan jika gejala hepatitis misterius sudah muncul. Jika terlambat, kondisi anak-anak bisa lebih berat, dan terancam mengalami transplantasi hati atau bahkan berujung kematian. Sebaliknya, jika cepat ditangani, pasien bisa disembuhkan dan kembali hidup normal.
Anak-anak yang terkena hepatitis berkisar dari usia 1 bulan hingga 16 tahun. Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah mengidentifikasi 34 kasus hepatitis yang dikonfirmasi pada anak-anak di bawah 10 tahun sehingga jumlah total kasus di negara itu menjadi 145. Sepuluh di antaranya telah menerima transplantasi hati tetapi tidak ada yang meninggal karena penyakit tersebut.
“Penyakit ini bisa sembuh kok. Kalau pasien sudah dinyatakan sembuh, bisa hidup seperti biasa, tak ada gejala menetap atau tambah berat,” tegas Direktur RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso (RSPI) dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan, Jumat (13/5).
Akan tetapi, menurut dr. Syahril, sama seperti pasien Covid-19, setelah sembuh dari hepatitis misterius bisa saja suatu saat terkena penyakit ini lagi. Hal itu terjadi jika kontak erat dengan pasien lainnya.
“Tapi masih bisa tertular lagi kalau kontak lagi. Tapi kalau dinyatakan sembuh, ya hidup biasa, tak perlu ada kekhawatiran yang khusus,” ungkapnya.
Bicara transplantasi hati, kata dia, di Inggris sudah dilakukan. Di Indonesia, sudah dilakukan transplantasi hati juga untuk pasien hepatitis.