Melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala. Pemeriksaan kadar vitamin D rutin 6 (enam) bulan sekali bisa dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh, di mana normalnya adalah 30-100 ng/mL.
2. Dapatkan Vitamin D dari Makanan dan Outdoor
Memperbanyak kegiatan di luar ruangan dan mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D dab memperbanyak kegiatan di luar ruangan, seperti berolahraga, dapat membantu tubuh mendapatkan paparan sinar UV-B dari matahari, di mana diharapkan kulit yang diinduksi oleh sinar UV-B ini dapat memproduksi vitamin D. Jangan lupa perhatikan waktu dan berapa lama hal tersebut sebaiknya dilakukan. Pemenuhan vitamin D juga dapat berasal dari makanan yang kita konsumsi, seperti salmon, tuna, hati sapi, serta jamur.
3. Suplemen
Mengonsumsi suplemen vitamin D karena memastikan makanan yang dikonsumsi hanya dapat memenuhi 20 persen kebutuhan vitamin D dalam tubuh. Berjemur tidak cukup untuk memenuhi 80 persen sisa kadar vitamin D yang dibutuhkan sehari-hari secara optimal, maka suplementasi sangatlah dibutuhkan.
Vitamin D3 lebih disukai sebagai suplemen dibandingkan D2, karena lebih lama bertahan di darah, serta mampu meningkatkan kadar vitamin D dan menjadikannya bentuk aktif untuk berbagai aksi penting bagi sel-sel tubuh. Karenanya Vitamin D3 1000 IU cukup ideal dikonsumsi untuk menjaga kadar vitamin D tetap optimal, sekaligus mencegah terjadinya defisiensi vitamin D. (*)