JawaPos.com – Penyakit Tak Menular (PTM) seperti stroke, jantung, hipertensi, dan diabetes memiliki faktor risiko. Orang yang memiliki gaya hidup sering merokok, pola makan tak sehat, hingga kolesterol tinggi bakal dibayangi ancaman penyakit tersebut. Sayangnya, sebagian besar orang ternyata tak sadar dirinya sakit.
Hal itu dikatakan oleh Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tak Menular (P2PTM) dr. Elvieda Sariwati. Menurutnya, stroke ternyata menjadi penyakit PTM yang paling tinggi diderita di Indonesia.
“Posisi urutannya yang tertinggi, stroke, kardiovaskuler, kanker, dan diabetes. Stroke itu salah satu faktor risikonya adalah hipertensi,” jelasnya dalam seminar Bulan Gerakan Deteksi Dini PTM pada 18 Mei hingga 18 Juni, Kamis (12/5).
Menurutnya, rutin mengukur tekanan darah secara berkala menjadi salah satu cara deteksi dini. Lalu perubahan pola gaya hidup menjadi salah satu upaya pencegahan.
“Deteksi dini itu penting. Pasalnya 7 dari 10 orang yang kena PTM itu tak tahu dirinya sakit atau hipertensi,” jelasnya.
Menurut dr. Elvieda, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan lainnya seperti harus mengonsumsi buah dan sayur lebih banyak, rutin olah raga, hingga hindari konsumsi darah berlebihan. Dengan deteksi dini, maka harapan hidup seseorang bisa lebih berkualitas dan lebih lama.
Stagnan 3 Dekade
Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto SpJP FIHA mengatakan, penting untuk melakukan deteksi dini hipertensi dengan mengukur tekanan darah secara akurat. Pasalnya prevalensi hipertensi di dunia meningkat atau bahkan tak berubah sejak 3 dekade terakhir.
“Mengapa? Karena kasus-kasus baru dari hipertensi itu terus bertambah. Karena faktor risiko tak terkontrol dengan baik. Tujuannya tingkatkan kesadaran terhadap tekanan darah. Maka ukurlah tekanan darah secara rutin baik di klinik maupun di rumah jika tersedia,” tegas dr. Erwinanto.
