Sabtu, 3 Juni 2023

SARS-CoV-2 Virus Bandel, Harus Ada Vaksin Durasi Kekebalan 5 Tahun

- Rabu, 10 Agustus 2022 | 11:21 WIB
Ilustrasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Antara
Ilustrasi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Antara

JawaPos.com - Sejak SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 muncul di dunia, populasi di dunia saat ini sudah mendapatkan vaksin dua dosis ditambah dengan booster atau dosis ketiga. Kini kelompok berisiko juga sudah mendapatkan vaksin dosis keempat atau booster dua kali.

Pertanyaannya, sampai kapan seseorang harus mendapatkan vaksin? Akankah ada dosis kelima? Durasi kekebalan vaksin yang pendek yakni hanya 6 bulan, membuat seseorang perlu mendapatkan booster.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan untuk melihat gelombang Covid-19 berhenti, ia memprediksi setidaknya melihat sampai 5 tahun ke depan. Hal itu karena Covid-19 terus bermutasi memunculkan varian baru, sementara angka kekebalan vaksin hanya 6 bulan.

Ia berharap peneliti menemukan vaksin dengan durasi tahan lama yakni 5 tahun. Dan, ketika Covid-19 tak sampai menimbulkan kematian, maka stigma penyakit itu menakutkan di masyarakat akan hilang.

“Katakanlah 5 tahunan. Merujuk dari faktor obat dan vaksin. Itu tergantung dari karakter atau sifat virus itu sendiri. Kalau Covid-19 terus melahirkan varian yang mengurangi efektivitas vaksin, efikasi obat menurun, ini jadi masalah,” katanya kepada JawaPos.com, baru-baru ini.

Jika hanya mengandalkan obat dan vaksin yang saat ini kemampuannya juga belum memadai, kata dia, maka dunia tetap akan berkejaran dengan gelombang mutasi Covid-19 varian baru. Ujung-ujungnya, menurut Dicky seseorang membutuhkan booster dan booster kedua.

“Kita artinya nggak bisa mengandalkan vaksin dan obat. Kita harus mencegah agar tak bermutasi. Hidup sehat dan protokol kesehatan. Kombinasi semua itu yang akan menjawab, ya mungkin bisa sampai 5 tahun. Jika tak ada vaksin dengan durasi yang panjang, ya bolak-balik terjadi gelombang varian baru, akhirnya berkejaran dengan varian baru, lalu harus vaksin lagi,” ungkapnya.

Virus Bandel

Menurutnya, sampai ada vaksin lebih baik dengan durasi lebih lama, maka pandemi bisa diatasi. Ia menyebut SARS-CoV-2 sebagai virus bandel yang sulit diatasi dan selalu berubah wujud atau bermutasi.

“Virus SARS-CoV-2 ini bandel, beda dengan wabah sebelumnya. Virus ini punya karakter jauh lebih pintar, survival kuat sekali, mutasi berkali-kali dan dampaknya serius, dan ada dampak jangka panjangnya yakni Long Covid,” ungkapnya.

Jika evolusi terus terjadi, Dicky mengatakan di tengah pengabaian, pelonggaran, dan sikap cuek di berbagai negara, maka dikhawatirkan dunia akan menciptakan masalah besar. Alhasil gelombang infeksi terus berulang.

“Maka kita sendiri yang akan menghadirkan collateral damage atau kerusakan-kerusakan berikutnya,” jelasnya.

Editor: Edy Pramana

Tags

Terkini

X