Minggu, 2 April 2023

Deteksi Dini Hipertensi dengan 5 Langkah Akurat Ukur Tekanan Darah

- Kamis, 12 Mei 2022 | 22:58 WIB
Ilustrasi pengecekan tekanan darah, mengecek tekanan darah sangat penting untuk menghindari resiko hipertensi. (Istimewa)
Ilustrasi pengecekan tekanan darah, mengecek tekanan darah sangat penting untuk menghindari resiko hipertensi. (Istimewa)

JawaPos.com - Salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hipertensi secara dini adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin. Pengukuran dapat dilakukan di klinik maupun di rumah.

Akan tetapi, pengukuran yang dilakukan harus diukur secara akurat sehingga dapat menjadi indikator bagi dokter untuk menentukan tatalaksana pengobatan. Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto SpJP FIHA mengatakan untuk mendeteksi dini hipertensi, ukurlah tekanan darah secara akurat.

Dengan ukur tekanan darah akurat maka akan diketahui apakah seseorang hipertensi atau tidak. "Hipertensi diartikan sebagai tekanan darah yang diukur di klinik lebih dari 140/90 mmhg. Jika didefinisikan sebagai hipertensi maka solusinya kendalikan tekanan darah kurang dari 140/90 mmhg, dengan perubahan gaya hidup dan jika perlu dengan terapi obat dari dokter," kata dr. Erwinanto dalam webinar bersama Kementerian Kesehatan bertema Hari Hipertensi Sedunia, Kamis (12/5).

Lalu bagaimana cara mengukur tensi yang akurat? Catat cara di bawah ini.

1. Persiapan Pasien

Secara teknis, mengukur tekanan darah dilakukan dengan duduk. Bukan dengan tidur. Kaki menginjak lantai. Punggung bersandar. Duduk 3-5 menit sebelum dilakukan. Tak minum kopi atau teh 30 menit sebelum pengukuran.

2. Posisi Alat Ukur Benar

Gunakan alat ukur aneroid atau osilometrik (digital). Letakan lengan di atas meja dengan santai. Manset melingkari 75-100 persen lengan. Pertengahan manset setinggi pertengahan tulang dada

3. Ukur dengan Benar

Ukur tekanan darah di kedua tangan untuk pertama kali. Pilih lengan untuk tekanan yang lebih tinggi untuk tekanan selanjutnya.

Ukur 3 kali berurutan dengan jeda 1-2 menit. Jika menggunakan aneroid kempiskan manset 2 mm hg/detik

4. Catat Tekanan Darah

Rerata yang dicatat adalah 2 pengukuran terakhir kedua dan ketiga. Sebab dua pengukuran pertama, hasilnya lebih tinggi.

5. Ukur di Rumah Lebih Baik

Ukur tekanan darah di rumah lebih baik daripada di klinik. Mengapa? Cara itu dapat menghindari pasien dari hipertensi jas putih.

Apa itu? Adalah sebuah kondisi di mana tekanan darah pasien naik ketika diperiksa di klinik. "Dan Hipertensi Jas Putih ini bisa capai 30 persen dari semua pasien hipertensi. Jika tak periksa tekanan darah di rumah, bisa dibayangkan, pasien malah dapat terapi obat yang tak perlu," katanya.

Catatan Dokter

Ukur tekanan darah 3 hari berurutan hingga 7 hari, pagi, dan sore. Lalu lakukan 3 kali, jeda 1-2 menit. Tingkat tekanan darah diukur rerata kecuali hari pertama.

Kalau Anda mengalami tekanan darah 130/85 mmhg, maka pengukuran harus diulang dalam kurun waktu 3 tahun. Kalau Anda memiliki tekanan darah 130-159/85-99 mmhg harus dilakukan berulang di klinik. Dan kalau Anda memiliki tekanan darah 160/100, konfirmasi ulang dalam beberapa hari kemudian atau minggu kemudian.

Editor: Estu Suryowati

Tags

Terkini

Menkes: Jatim Kekurangan 4.300 Dokter Spesialis

Jumat, 31 Maret 2023 | 14:11 WIB

Batuk Lebih Dari 2 Pekan, Segera Cek ke Dokter!

Kamis, 30 Maret 2023 | 17:34 WIB

Hari Epilepsi Sedunia, Penting Kenali Gejalanya

Kamis, 30 Maret 2023 | 15:00 WIB

Kenali Ciri Anak yang Terkena Diabetes

Rabu, 29 Maret 2023 | 09:56 WIB
X