JawaPos.com – Batu karang itu berjarak sekitar 17 kilometer dari Pantai Batu Bengkung. Di sanalah jenazah Fikri ditemukan tim SAR kemarin (27/5).
Pemuda 20 tahun itu adalah satu dari tiga korban hilang akibat terseret ombak Pantai Batu Bengkung, Desa Gagahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dua lainnya adalah Muhammad Al Faridzi, kawan sekampus Fikri di Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Kabupaten Mojokerto. Satu lainnya Dimas dari rombongan yang berbeda dari Kota Batu.
”Ditemukan dengan kondisi sudah tergores karang dan hanya mengenakan celana pendek,” kata Kanit Penegakan Hukum Satpolairud Polres Malang Iptu Yoni Pribadi.
Insiden pada Rabu pagi lalu (26/5) itu menewaskan dua orang: Azizah, 21, dari kampus yang sama dengan Fikri; dan Linda Pravitasari, 26, dari rombongan yang berbeda dari Kota Mojokerto. Sedangkan Aprilia Dwi Jayanti yang lolos dari maut masih dirawat di RS dr Syaiful Anwar, Kota malang,
Linda dan Aprilia dari satu rombongan. Lima dari enam orang dalam rombongan tersebut merupakan keluarga yang tinggal serumah. Mereka adalah pasangan suami istri Darno, 43, dan Eka Margayanti, 30, berikut anak mereka, Octo Bima Anandito, 7. Serta dua adik kandung Eka: Aprilia, 24, dan Mochammad Revio, 17. Plus Linda, yang merupakan tetangga depan rumah.
”Dia ini (Linda) sudah seperti keluarga sendiri, sering makan tidur di rumah kami,” terang Kristina, 38, kakak kandung Eka.
Baca juga: Selfie dan Sopir Mengantuk yang Berujung Maut, 8 Orang Tewas
Saat kejadian Lia, panggilan Aprilia, dan Linda tengah ber-selfie di salah satu spot bukit batu karang yang menjorok ke laut di Pantai Batu Bengkung. Keduanya bersama sejumlah wisatawan dari rombongan lain bermaksud mengabadikan momen sunrise atau matahari terbit.
Sedangkan lainnya bertahan di bibir pantai. Menurut keterangan polisi, ketika naik ke batu itu, laut tengah surut. Tapi, ketika hendak turun, mereka dihantam ombak besar hingga terseret.