JawaPos.com–Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel mengatakan, pihaknya tertarik berinvestasi transmisi listrik di Kota Makassar dan Palopo, Sulawesi Selatan.
Ina Lepel menyampaikan, setelah pandemi Covid-19, Pemerintah Jerman lebih fokus pada proyek-proyek yang bersifat industri hijau.
”Saya akan mengunjungi RS Unhas, ada alat kesehatan di sana. Ada beberapa proyek juga, ada salah satu di Sulawesi Selatan yakni proyek di Palopo dan Makassar,” ujar Ina Lepel kepada Pj Sekprov Sulsel Andi Aslam Patonangi seperti dilansir dari Antara, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (26/1).
Dia menjelaskan, kedatangannya ke Sulsel memang fokus kerja sama antara Jerman dengan Rumah Sakit Unhas dan transmisi listrik di Kota Palopo dan Kota Makassar.
Sebagai bukti bahwa Jerman dan Indonesia memiliki persahabatan yang erat sejak berabad-abad, Dubes Jerman Ina Lepel dan rombongan pada kesempatan tersebut juga menyerahkan buku sejarah persahabatan Jerman dan Indonesia.
Pj Sekda menjelaskan berbagai potensi Sulsel. Mulai dari pertanian, kelautan dan potensi lain. Andi Aslam juga menyampaikan bahwa Sulsel terbuka dengan semua, terlebih untuk potensi investasi.
”Khusus investasi kami diminta untuk ramah terhadap investasi. Komoditas ekspor kami adalah rumput laut, perikanan, dan pertanian,” ungkap Andi Aslam, mantan Bupati Pinrang dua periode itu.
”Apalagi di sini banyak bahan baku seperti cokelat, kopi, dan sawit, banyak juga komoditas laut seperti ikan, udang, dan gurita,” tambah dia.
Dari sektor pertanian, Sulsel adalah lumbung pangan nasional, khususnya beras. Sulsel memiliki jumlah lahan pertanian yang sangat luas. Selain itu, Andi Aslam menjelaskan, bagaimana di Sulsel memiliki wilayah yang terbagi-bagi. Khusus untuk industri ada di Takalar, Bantaeng, Makassar, dan Luwu Raya.
”Kami juga membuka investasi di daerah Bantaeng, Takalar, Makassar, dan Luwu Raya. Di Takalar ada Kawasan Industri Takalar, Bantaeng ada Kawasan Industri Bantaeng, dan di Makassar ada Kawasan Industri Makassar,” terang Andi Aslam.