JawaPos.com–Masih banyak calon jamaah haji (CJH) yang belum mendapatkan vaksin kedua dan booster Covid-19. Padahal, vaksin menjadi syarat dari Pemerintah Arab Saudi untuk pelaksanaan haji.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menyebut, banyak CJH termasuk asal Jatim belum mendapatkan vaksin. Padahal mereka akan berangkat 3 minggu lagi.
”Dari data kami, ada 64 persen masih vaksin 1. Jadi kita dorong jamaah tanpa menunggu edaran (wajib vaksin),” tegas Hilman di Surabaya.
Terkait hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan komitmen dan kesiapannya dalam memfasilitasi vaksin kedua dan booster bagi calon jamaah haji (CJH). Persiapan keberangkatan jamaah haji di Jatim sudah dilakukan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Jatim, serta jajaran terkait.
”Ada sekitar 16.862 calon jamaah asal Jatim yang akan diberangkatkan ibadah haji tahun ini,” papar Khofifah.
Dia memastikan vaksin Covid-19 untuk calon jamaah haji menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Sebab, pemerintah daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, lanjut guvernur, minta Kanwil Jatim untuk mengidentifikasi dan mencarikan akses fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat berdasar data nama-nama jamaah haji yang akan berangkat.
”Vaksin dosis kedua dan booster menjadi urusan pemda, karena kami punya stok vaksin dan vaksinator yang cukup. Cuma siapa-siapanya itu nanti yang leading Pak Kanwil Kemenag Jatim. Vaksin bagi CJH gak pakai lama (GPL),” ucap Khofifah.