JawaPos.com – Sesuai rencana, jenazah almarhumah Lily Khadijah Wahid dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Selasa (10/5) sore.
Segenap keluarga besar pesantren, dzuriyah pendiri NU KH Hasyim Asyari, para ulama, masyarakat umum, hingga sejumlah tokoh-pejabat nasional ikut mengantar jenazah adik Presiden Ke-4 RI (alm) KH Abdurrahman Wahid tersebut ke tempat peristirahatan terakhir.
Sejumlah tokoh maupun ulama yang hadir, antara lain, KH Marzuki Mustamar (ketua PWNU Jatim), KH Ahmad Muwafiq, hingga Prof Muhammad Nuh (ketua Dewan Pers). Hadir pula Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Forkopimda Jatim hingga Bupati Jombang Munjidah Wahab.
Jenazah almarhumah tiba di Tebuireng sekitar pukul 16.00 setelah menempuh perjalanan darat. Dilanjutkan dengan prosesi salat jenazah yang dipimpin pengasuh PP Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).
’’Sore ini (kemarin, Red), kami mengantar seseorang yang biasa bercengkerama dengan akrab, yang begitu peduli dengan hubungan silaturahmi, serta seseorang yang gigih memperjuangkan kebenaran,’’ ujar Gus Kikin sambil menahan haru.
Selama hidup, Gus Kikin mengenal Lily Wahid sebagai pribadi yang sangat baik. Selain istiqamah bermalam di Tebuireng setiap beberapa bulan sekali, dia adalah guru dan teman diskusi untuk banyak hal. Terlebih untuk kemajuan pesantren.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Lily Wahid merupakan sosok yang begitu peduli terhadap anak-anak dan masa depan bangsa. ’’Beliau sempat mengutarakan ide untuk membahas gagasan pentingnya penguatan kepada anak-anak, penguatan tentang matematika,” imbuhnya.
Namun, sakit lebih dahulu menyerang Lily hingga pertemuan keduanya belum sempat berlangsung. ’’Kita perlu belajar banyak dari beliau. Meski di usia yang tak lagi muda, beliau tetap memikirkan masa depan bangsa,’’ pungkas Khofifah.