JawaPos.com – Tim Siaga Api bentukan Korindo Group melakukan simulasi antisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan serta lahan (Karhutla), di Boven Digoel, Papua, Sabtu (5/11). Latihan digelar bersama petugas dari Polres Boven Digoel, Satuan Yonif TNI, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), dan Palang Merah Indonesia (PMI).
kepala Seksi Umum Korindo Group Satuman mengatakan, latihan tersebut sebagai bukti komitmen seluruh unit usaha Korindo Group mencegah Karhutla di Papua.
Korindo Group, kata dia, membentuk Tim Siaga Api yang terdiri dari unsur masyarakat, seperti Damkar, TNI, Polri dan PMI.
“Kami ingin meningkatkan awareness masyarakat dan instansi setempat tentang potensi risiko Karhutla serta metode penanggulangan dan penanganan yang efektif,” ujarnya melalui keterangan tertulis Minggu (5/11).
Simulasi tersebut melibatkan hampir 300 personil. Mereka melakukan latihan antisipasi dan penganggulangan karhutla. Menurutnya, pemicu kebakaran adalah faktor alam dan prilaku orang yang tidak sengaja. Seperti api yang lupa dimatikan saat berburu dan membuang puntung rokok sembarangan.
Kegiatan simulasi dilakukan mulai dari pendeteksian titik api (hotspot), pengarahan tim pemadam, perjalanan menuju lokasi hingga penanggulangan Karhutla dan pemadaman api sesuai prosedur pengendalian.
Tim Siaga Api memang dibentuk untuk memantau dan mencegah Karhutla serta membantu sosialisasi kepada seluruh masyarakat sehingga terwujud rasa aman dan nyaman di sekitar wilayah operasi Korindo Group di Papua.
“Tim Siaga Api merupakan bagian dari kewajiban kami untuk menjaga wilayah Papua. Bukan hanya wilayah operasi kami, tetapi juga wilayah Boven Digoel secara keseluruhan,” tutur Satuman.
Satuman menambahkan, dibentuknya Tim Siaga Api juga membantu petugas Damkar dan aparat lainnya bila terjadi kebakaran di luar area operasional Korindo Group. Sebab, pihaknya juga tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan hidup sekitar.
Sementara itu, perwakilan Polres Boven Digoel Iptu Robert Sonwogono menyatakan, latihan dan simulasi ini secara rutin dilakukan bersama Korindo Group. Dia juga selalu mengimbau masyarakat untuk bersama menjaga hutan Papua dari api.
“Kami rutin dengan Korindo Group menggelar simulasi semacam ini. Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanganan Karhutla,” ujar Robert.
Terkait beberapa pernyataan dari LSM yang mengatakan terjadi kebakaran besar di Papua, Robert menyebutkan bahwa kebakaran di lokasi hutan hanya terjadi sekali tahun 2015 dan tidak berdampak luas.
“Wilayah yang terbakar juga tidak luas karena kami bergerak cepat dengan perusahaan, aparat dan masyarakat setempat,” ucap dia. (yuz/JPG)