Kerusuhan Kanjuruhan Diduga akibat Penggunaan Kewenangan Berlebihan

3 Oktober 2022, 12:58:31 WIB

JawaPos.com–Penggunaan kewenangan berlebihan menjadi dugaan utama dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).

Dugaan awal itu disampaikan Komisioner HAM Choirul Anam. Menurut dia, terdapat indikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

”Beberapa informasi yang kami dapatkan kekerasan memang terjadi. Kalau ada pelanggaran HAM, itu pasti ada. Yakni penggunaan kewenangan berlebihan,” tutur Choirul Anam dalam konferensi pers, Senin (3/10), di kantor Arema FC.

Beberapa kekerasan yang diduga dilakukan adalah tendangan yang dilakukan aparat kepada suporter Arema. Bahkan ketika suporter Arema tengah berjalan kaki di pinggir lapangan, kekerasan masih dilakukan.

”Ditendang di lapangan. Nah itu tidak hanya Komnas HAM yang melihat tapi semua juga bisa lihat,” terang Choirul Anam.

Anam memastikan Komnas HAM bakal sedang menelusuri dan melihat kondisi stadion. Hal itu dilakukan untuk memastikan apa yang terjadi dalam kerusuhan.

”Kami akan menginvestigasi dengan agak dalam anatomi stadion, cerita saat itu dan pasca pertandingan,” ujar Choirul Anam.

Untuk memastikan penyebab utama kerusuhan, lanjut dia, Komnas HAM dipastikan bakal menelusuri luka yang terjadi di tubuh korban.

”Kami telusuri luka yang terjadi suporter itu. Karakter lukanya bagaimana,” tutur Anam.

Penelusuran luka korban itu disebutnya menjadi dasar dari karakteristik peristiwa dalam semua konteks. Dari luka korban, menurut Choirul Anam, pihaknya bisa memastikan bentuk pelanggaran HAM yang terjadi.

Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pasca pertandingan BRI Liga 1 yang dimenangkan Persebaya Surabaya dengan skor 3-2. Arema untuk pertama kalinya setelah 23 tahun kalah di kandang sendiri. Berdasar video yang beredar, pasca pertandingan usai, beberapa suporter masuk ke lapangan.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Rafika Rachma Maulidini

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads