JawaPos.com – Penetapan tersangka terhadap Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab menimbulkan reaksi di sejumlah daerah.
Di Cianjur, Jawa Barat misalnya, sejumlah tokoh Islam merapatkan barisan. Sebuah undangan terbuka dilayangkan ke berbagai kalangan mulai Selasa kemarin. Isinya, mengenai konsolidasi Umat Islam se-Cianjur, menyikapi perkembangan terkini kezaliman menerpa umat Islam Indonesia, yang terjadi secara terus menerus.
Sekjen Gerakan Pengawal Fatwa MUI (GPFM) Kabupaten Cianjur, Abdurahman mengatakan, undangan yang disebar sengaja dilakukan, karena perlu disikapi secara serius, melihat situasi dan kondisi saat ini.
”Ya, lihat bagaimana nanti hasil konsolidasi. Apakah akan aksi berangkat ke Jakarta atau turun ke jalan di Cianjur, untuk menyikapi permasalahan ini melalui aksi 122 akan dilaksanakan,” katanya kepada Radar Cianjur (Jawa Pos Grup), Rabu (1/2).
”Perlu diakui, ada dugaan skenario mau meruntuhkan wibawa para tokoh Islam. Paling pokok saat ini, merapatkan barisan sama-sama bergerak dan saling merangkul bersama satukan kekuatan seluruh umat Islam di Indonesia,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Bidang Lembaga Dakwah dan Tim Pembina Laskar Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Cianjur, Asep Lukman Hakim mengatakan, penetapan tersangka terhadap Habib Rizieq sudah zalim.
”Maka itu harus lebih waspada, Pancasila itu merupakan landasan dasar dan NKRI itu harga mati. Kita akan tetap mengunggu intruksi dari pusat bagaimana, garis besarnya tetap akan siaga 24 jam. Apa yang harus dilakukan mengenai pembelaan terhadap tuduhan ditujukan kepada ulama kita,” pungkasnya.(radar cianjur/mat/mam/JPG)