JawaPos.com – Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau agar warga segera melakukan vaksin Measles Mumps Rubella (MMR) untuk mengindari campak. Pasalnya, virus yang telah menyambangi 95 persen balita dan anak SD itu jauh lebih menular dari Covid-19.
“Jauh Iebih menular dengan sangat cepat, melalui udara/airborne dan droplet lewat permukaan benda, juga bisa kontak langsung kulit,” ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama kepada wartawan, Senin (23/1).
Gejala yang akan dirasakan orang yang terkena campak ini berupa deman tinggi karena virus, batuk, pilek, mata merah, dan setelah empat hari pasca-demam akan muncul ruam merah.
“Penularan berlangsung lama 4 hari sebelum dan 4 hari sesudah muncul bercak merah,” jelas Ngabila.
Untuk mengatasi hal itu, ia meminta agar warga mengkonsumsi obat pereda gejala dan vitamin A untuk mencegah kebutaan. Cegah sakit dengan imunisasi lengkap campak rubella tiga kali, yaitu ketika usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD.
“Cegah komplikasi dan meninggal dengan deteksi dini dan tata laksana dokter. Cegah sakit kayak mencegah covid juga tentunya, disiplin bermasker, jauh-jauh dari orang yang lagi sakit,” pungkas Ngabila.
Sebelumnya, wabah penyakit campak saat ini tengah meluas di tanah air. Dampak pandemi Covid-19 membuat cakupan imunisasi campak menurun dan wabah kian muncul. Sedikitnya sudah 31 provinsi di Indonesia melaporkan kasus campak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengatakan ada 3.341 kasus pada tahun 2022 yang dilaporkan. Kasus terjadi di 223 kabupaten kota dari 31 provinsi.
“Ada update jadi sudah 31 provinsi yang melaporkan,” kata Nadia kepada wartawan, Rabu (18/1).