Anies Klaim Kemacetan di Jakarta Berkurang di Periode Kepemimpinannya

21 September 2022, 18:15:39 WIB

JawaPos.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa kemacetan di Jakarta terus mengalami penurunan tiap tahunnya. Hal tersebut ia sampaikan merujuk pada data yang disajikan Tomtom Traffic Indeks.

Menurut Anies, tahun 2017 ketika dirinya mulai bekerja sebagai gubernur, Jakarta duduk di ranking tiga sebagai kota paling macet di dunia. Namun begitu, saat ini ia mengaku bahwa peringkat tersebut sudah turun menjadi 46.

“Alhamdulillah sekarang sudah turun di nomor 46 dengan tingkat kemacetan 34 persen menurun dari yang asalnya 58 persen,” katanya saat menyosialisasikan Pergub No. 31 Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) di Gedung Balai Kota DKI, Rabu (21/9).

Berdasarkan data dari TomTom Traffic Index, tingkat kemacetan di DKI Jakarta memang terus membaik sejak 2017. Saat itu, tingkat kemacetan di ibu kota sebesar 61 persen dan masih berada di peringkat ke-3 kota termacet sedunia.

Tahun 2018, kemacetan di Jakarta kemudian turun ke peringkat 7 dengan persentase kemacetan sebesar 53 persen.

Pada 2019, kemacetan Jakarta tercatat masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 53 persen.

Tahun 2020, barulah terjadi perubahan signifikan di mana persentase kemacetan Jakarta turun ke level 36 persen. Kemudian pada tahun 2021 persentasenya berkurang lagi menjadi 34 persen.

Menurut Anies, kemacetan tersebut bisa terurai lantaran pola hidup masyarakat Jakarta yang mulai berubah. Asalnya, warga Jakarta lebih senang menggunakan kendaraan pribadi, sedangkan sekarang sudah banyak warga yang mulai beralih menggunakan transportasi umum.

“Layanan transportasi itu melonjak dua kali lipat. Sekarang sudah 85 persen jadi coverage di Jakarta yang dulu hanya di-cover 42 persen wilayah Jakarta, sekarang 85 persen itu ter-cover oleh transportasi umum, dan itu yang menyebabkan orang menjadi mau naik kendaraan umum,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Transjakarta, MRT, dan LRT, jumlah penumpang tahunan transportasi umum di Jakarta naik dua kali lipat dalam dua tahun. Pada 2017, penumpang tahunan ada di angka 144 juta. Sedangkan tahun 2019, penumpang tahunan sudah ada di angka 288 juta.

Sedangkan jumlah penumpang transportasi umum hariannya, pada 2020 sudah mencapai 1 juta 509 orang per hari. Pada 2016, penumpang harian hanya ada di angka 489.852 per hari.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Tazkia Royyan Hikmatiar

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads