JawaPos.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat tidak berbuat curang demi bisa mudik tahun ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, dalam hal ini, masyarakat diminta tidak memanipulasi data vaksinasi. Sebab, syarat perjalanan mudik tahun ini harus mendapatkan vaksin dosis ketiga alias booster.
“Kepada warga Jakarta yang mudik untuk memastikan mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Jangan sampai berbohong atau memanipulasi data,” ujarnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/4).
Seperti diketahui, pemerintah telah memberikan syarat bagi pelaku perjalanan mudik, yaitu wajib mendapatkan vaksinasi booster. Jika baru mendapatkan vaksin dosis kedua, maka wajib melampirkan tes swab antigen atau PCR dengan hasil non reaktif terhadap Covid-19.
Riza meminta, jika kondisi tubuh sedang tidak cukup sehat untuk melakukan perjalanan jauh, maka sebaiknya menunda perjalanan mudik hingga kondisi tubuh sehat selebih dahulu. Bahkan, disarankan melakukan tes antigen atau PCR.
“Kalau dirasa kurang sehat atau kurang fit segera antigen atau PCR atau periksa ke dokter,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar dapat pergi lebih awal. Sebab, menurut data Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik akan terjadi pada 28-30 April 2022. Dari survei Kementerian Perhubungan didapatkan hasil bahwa akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik.
Pemerintah pun sudah menyusun skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di jalanan. Mulai dari kebijakan ganjil genap, pemberlakuan satu arah, hingga melarang truk masuk ke jalan tol.