JawaPos.com – Motif kasus pembunuhan terhadap anggota TNI-AD Pratu Sahdi mulai terungkap. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menyatakan kasus itu dilatarbelakangi cekcok antara para pelaku dengan korban.
“Kalau motifnya diduga ada kesalahpahaman,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan, Rabu (19/1).
Tubagus menuturkan, dalam kasus itu, antara korban dan para pelaku tidak saling kenal. “Antara anggota prajurit TNI yang jadi korban dengan para pelaku tidak pernah ada permasalahan sebelumnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya membeberkan kronologi tewasnya Pratu Sahdi. Dia tewas usai dikeroyok sejumlah orang di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menyebut, dalam kasus pengeroyokan itu terdapat tiga orang korban, namun Pratu Sahdi yang meninggal.
Kasus itu bermula saat S berjalan bersama dua temannya inisial SM, 33; dan MS, 30. Lantas, ketiganya dihampiri empat pria yang berboncengan dengan dua sepeda motor.
