JawaPos.com – Penolakan pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di Taman Tebet, Jakarta Selatan terus disuarakan. Salah satunya oleh Walhi yang sudah sejak awal menyurati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kementerian Kehutanan untuk membatalkan proyek tersebut.
“Kita udah bersurat ke Gubernur, kemudian sudah bersurat kepada Kementerian Kehutanan sampai saat ini belum dapat jawaban dari mereka,” ujar Direktur Eksekutif WALHI Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi, Kamis (9/9).
Menurut Tubagus, pembangunan FPSA di Tebet ini menggunakan teknologi insinerator atau pembakaran sampah dengan jumlah ratusan ton perhari di tengah-tengah pemukiman warga sangatlah mengganggu dan tidak tepat.
“Pertama siapapun warga di daerah itu tentu tidak ada mau wilayahnya itu terdapat insinerator ya, pertama dampak-dampaknya sangat jelas sekali ya, pencemaran udara dan lain sebagainya,” ujarnya
Tubagus juga menuturkan, keputusan Pemerintah Daerah DKI Jakarta tidak tepat hingga harus dibatalkan. Lanjut Tubagus, kondisi Kota Jakarta yang terus padat harusnya menggunakan sistem pengolahan sampah berbasis komunitas.
“Saya kira bukan hanya dipindahkan, bahkan rencananya harus dibatalkan di seluruh Jakarta, dan kembali pada pengolahan sampah berbasis komunitas, berbasis warga sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang ada gitu,” ucapnya.