JawaPos.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan melakukan bedah kampung. Hal itu dilakukan sekaligus dalam rangka mengatasi masalah stunting dan kemisikinan ekstrem di Jakarta.
“Bedah kampung, kita lihat dasar pemikirannya adalah kampung kumuh, di sana cukup banyak stunting, jadi sekalian kemiskinan ekstrem, sehingga satu lokasi itu kita bisa mengatasi kedua tadi,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/2).
Sementara itu, terkait Penerangan Jalan Umum (PJU), Heru mengatakan bahwa melalui Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan memprioritaskan daerah-daerah kumuh di Jakarta.
“PJU nanti kita prioritaskan yang tadi bilang tempat yang masih kumuh yang masih kurang pencahayaannya, kita siapkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dari data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Maret 2022, masih ada 0,89 persen atau sejumlah 95.668 jiwa di Jakarta dalam kategori miskin ekstrem. Adapun kategori kemiskinan ekstrem adalah jika pengeluaran per kapita dalm sehari di bawah Rp 11.633.
“Atau secara akumulasi rumah tangga di bawah Rp 350.000 per kapita per bulan,” ujar Kepala Bagian Umum BPS DKI Jakarta Suryana, Senin (30/1).
Sebelumnya, program bedah kampung menjadi prioritas yang dianggarkan dalam APBD 203. Menurut Sekretaris Daerah DKI Jakarta saat itu Marullah Matali, hal itu sudah diinventarisasi ke dalam APBD.
“Kegiatan tersebut antara lain dalam penanganan banjir, kemacetan, tata kelola lingkungan termasuk program bedah kampung,” ucap Heru.