JawaPos.com - Banjir serta genangan masih menjadi permasalahan yang harus secepatnya ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta. Berbagai upaya telah dilakukan guna mencegah terjadinya banjir serta genangan saat hujan deras. Seperti menambah jumlah pompa mobile, pengurasan saluran air, pengerukan kali serta membuat sumur resapan.
Pemprov DKI Jakarta sendiri menargetkan 1,8 juta sumur resapan pada tahun 2019. Mendukung program pemerintah, dosen Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana gencar menggelar sosialisasi dan implementasi sumur resapan berbasis Ecodrain. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan warga Kelurahan Kembangan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Seketaris Kelurahan Kembangan Abdul Rosyid mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dimana program sumur resapan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dibangun berbentuk bulat dengan kedalaman maksimum 1,5 meter. Namun, kali ini warga telah diperkenalkan dengan sumur resapan yang berwawasan lingkungan (ecodrain).
"Kegiatan ini sebagai penyumbang pikiran dan informasi tentang inovasi baru sistem drainase yaitu pembuatan sumur resapan yang berwawasan lingkungan (ecodrain)," kata Abdul, Jum'at (31/1).
Perwakilan tim dosen fakultas teknik sipil Universitas Mercu Buana Meruya, Bernadette Detty menuturkan, sosialisasi sumur peresapan berbasis ecodrain menggunakan geosintetik modular tank bertempat di ruang pertemuan RPTRA, Kelurahan Kembangan. Selain itu, pihaknya juga membuat sumur resapan ecodrain di beberapa titik seperti kantor kelurahan, RW 03, RPTRA Kembangan Utara, SDN 01 dan SDN 04.
"Sumur resapan kita gunakan geosintetik modular tank dengan ukuran masing masing 1,5 × 1,2 x 1,5 meter," terang Detty.
Detty menyebut, dipilihnya Kelurahan Kembangan karena merupakan daerah padat penduduk yang mempengaruhi sistem drainase yang kurang baik sehingga sering terjadi banjir atau genangan. Di harapkan dengan sistem drainase yang diperkenalkan ini masyarakat setempat bisa ikut serta menggalakkan kepedulian lingkungan pemanfaatan curahan air hujan, untuk cadangan air yang berkesinambungan.
"Jadi drainage tank ini merupakan material yang dibuat dengan bahan dasar plastik atau recycled Pilypropylene yang mempunyai bentuk berupa modul atau panel panel yang kemudian dirakit atau disusun menjadi tangki yang berbentuk kubus," jelasnya.
Dikatakan Detty, permasalahan yang saat ini dihadapi adalah genangan air ketika intensitas hujan yang tinggi, langkanya air di daerah permukiman padat penduduk dan berkurangnya daerah resapan air. "Saya harap adanya sumur resapan ini dapat menurunkan permukiman air tanah pada tingkat yang ideal, mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada dan mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir," tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Tim dosen fakultas teknik sipil UMB yakni Suprapti, Detty, Anom, Eka, Zel, Yosie dan Reza dibantu oleh beberapa mahasiswa mhs angktan 2016 yakni Reno, Alif, Aji, Jihad, Regi, Rezi, Radi, dan Kusuma.