JawaPos.com - Interogator CIA menggunakan serum kejujuran untuk mencari kebenaran pada tahanan Al Qaeda. Dilansir dari Breibart pada Rabu, (14/11), teknik tersebut digunakan selain teknik penyemprotan air dan penyiksaan lainnya. Informasi tersebut tertuang dalam laporan 90 halaman pada catatan CIA’s Office of Medical Services (OMS) dalam interogasi pasca 9/11 yang dirilis setelah pertarungan di pengadilan yang dipimpin oleh American Civil Liberties Union (ACLU).
CIA tempaknya putus asa mendapatkan informasi tentang kemungkinan serangan di masa depan dari Abu Zubaydah, yang diyakini telah membantu merencanakan serangan 9/11. Kemudian para interogator mencoba kembali eksperimen yang digunakan pada dekade 1950-an.
Menurut CIA, Abu Zubaydah menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menyimpan rahasia. Meskipun ia mendapatkan perlakukan yang kejam, termasuk dikondisikan dalam posisi stres, dan dibuat kurang tidur.

Intensitas dan durasi interogasi Abu Zubaydah membuat CIA mendorong studi lebih lanjut tentang alternatif yang tampaknya lebih mutakhir dengan wawancara berbasis obat. "Tidak ada minuman ajaib seperti gagasan populer tentang serum kebenaran," kata sebuah tinjauan intelijen 1961.
Namun, para interogator menganggap obat-obatan itu bisa menipu tahanan agar berpikir bahwa ia telah melakukannya. Menurut laporan tersebut, obat-obatan memang belum bisa menjadi sumber yang dipercaya, namun dipercaya bisa membuat tahanan lebih terbuka.
Setelah melewati batas hukum untuk mendapatkan izin menggunakan teknik penyiksaan pada tahanan, kantor hukum CIA tidak ingin punya masalah lain dengan Departemen Kehakiman.
Editor : Dyah Ratna Meta Novia
Reporter : (ina/JPC)