JawaPos.com – Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan menambah konstruksi untuk penguatan Skywalk Kebayoran Lama agar tidak menimbulkan goyangan. Hal itu terjadi jika dalam satu titik terdapat banyak orang dalam waktu bersamaan.
“Nanti bulan ini juga akan ditempa dengan struktur untuk mengurangi goyangan itu,” ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho kepada wartawan, Kamis (2/2).
Ia menjelaskan bahwa penyebab goyangan yang terasa di skywalk kemarin itu lantaran ada ratusan orang dalam satu titik. Jika hanya puluhan orang saja, Hari memastikan bahwa goyangan itu tak akan terasa.
“Begitu kemarin numpuk banyak, jadi kelihatan goyangannya. Nah itu akan dibuat pengaman di konstruksi bawahnya,” urainya.
Ia memastikan saat penguatan skywalk itu, pihaknya tetap akan membuka operasional skywalk dan memastikan tetap aman.
“Nggak ada masalah, jadi hanya memperkuat di bawahnya aja. Jadi, nanti untuk mengurangi apa, goyangan tadi seandainya terjadi banyak antrean orang-orang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pembangunan Skywalk Kebayoran Lama terpanjang se-Jakarta itu ternyata menghabiskan anggaran senilai Rp 52 miliar. Hal itu diungkapkan setelah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan Jembatan Penghubung Orang (JPO) itu hari ini.
“Rp 52 miliar (anggarannya). Itu dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho kepada wartawan, Jumat (27/1).
Pembangunan skywalk yang sudah dimulai sejak 23 Maret-30 November 2022 itu, kata Hari dibangun oleh PT Abadi Prima Intikarya dengan panjang bentang 450 meter, lebar skywalk 3,6 meter, tinggi atap 3,6 meter, dan tinggi railing 1,25 meter.
Ia menjelaskan bahwa dibangunnya skywalk terpanjang di Ibu Kota ini untuk mengintegrasikan Halte Transjakarta Velbak Koridor 13, Halte Transjakarta Pasar Kebayoran Koridor 8, dengan Stasiun Kebayoran. Hal itu agar warga dapat berpindah moda dengan mudah lewat JPO ini.
Lebih lanjut, Skywalk Kebayoran Lama ini juga dilengkapi fasilitas tiga lift dengan masing-masing mampu menampung 8-9 orang dalam sekali jalan. Ada juga dua unit eskalator, lampu artistik sorot 215 unit, lampu LED untuk penerangan di dalam jembatan, dan juga CCTV.