WONOGIRI adalah babak pemungkas perjalanan menyisir jalur pantai selatan (pansela) dari Jawa Barat sampai Jawa Tengah.
Jalur tersebut diwarnai jalan-jalan baru bikinan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Seperti juga di sepanjang jalur selatan, ruas jalan yang menghubungkan Jogjakarta dengan daerah paling timur di selatan Jawa Tengah itu sangat apik untuk dijadikan tempat berfoto bersama keluarga. Di beberapa bagian jalan baru yang berada di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, misalnya, spot foto bertebaran. Latarnya bukit-bukit kapur yang sudah dibelah jalan raya.
Sebagai jalan baru, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah memang tidak menjadikan jalur tersebut jalan utama untuk arus mudik tahun ini. Namun, selaras dengan ajakan pemerintah untuk memanfaatkan jalur pansela, mereka telah menyebar petugas untuk terus berjaga sepanjang jalan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah Kombes Agus Suryo Nugroho menyampaikan bahwa jalur tersebut tidak lepas dari jangkauan Operasi Ketupat Candi 2022. ”Sehingga nanti membuat rasa aman kepada pemudik manakala akan menggunakan jalur itu,” terangnya kepada Jawa Pos.
Dengan kualitas jalan yang bagus dan mulus, badan jalan yang lebar, serta latar jalan yang memesona, jalur pansela dari Jogjakarta sampai Wonogiri sangat potensial menjadi destinasi tersendiri. Bukan sebatas jalan, melainkan titik yang bisa menjadi jujukan wisatawan.
Oleh Polda Jawa Tengah, tahun ini jalan tersebut dijadikan sebagai alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalur lain. Termasuk jalur tengah dan jalur pantai utara (pantura). ”Kalau ada kepadatan, nanti kami arahkan (pemudik) ke sana,” imbuh Agus.
Selain membelah bukit kapur, jalur tersebut melalui beberapa hutan kecil. Itu pula yang menjadi perhatian Polda Jawa Tengah. Karena itu, mereka menyebar personel untuk bertugas di sana agar pemudik yang melintas merasa aman dan nyaman.
Wonogiri adalah kantong kaum boro (perantau). Jadi, saat periode mudik Lebaran seperti sekarang ini, arus ke sana ramai. Dari jalur pansela di Kecamatan Pracimantoro, pemudik bisa masuk ke pusat kota Wonogiri melalui Waduk Gajah Mungkur. Jaraknya sekitar 40 kilometer sampai pusat kota.
Di sebagian jalan, pemudik akan disuguhi pemandangan Waduk Gajah Mungkur. ”Pengembangan Waduk Gajah Mungkur itu termasuk prioritas,” ungkap Haryanto, kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Wonogiri.
Saat ini pihaknya telah menuntaskan pembangunan area parkir baru di waduk tersebut. Jika dibuka total, fasilitas itu bisa menampung 200 mobil dan 500 sepeda motor. Tahun ini pemudik sudah bisa memanfaatkannya.
Selain wahana permainan air, pemudik bisa bersantai di Waduk Gajah Mungkur sambil melihat-lihat koleksi hewan di kebun binatang mini. Pemudik juga tak perlu khawatir tidak menemukan tempat berbuka puasa. Sebab, di sekitar waduk banyak rumah makan yang menjajakan ikan bakar.
Hidangan itu bisa menjadi pelengkap dari perjalanan mudik yang mengasyikkan di jalur pansela. Tidak hanya di momen mudik, Haryanto menyebutkan bahwa wajah baru Waduk Gajah Mungkur bisa dinikmati pemudik setelah Idul Fitri.