Begitu mendengar alunan musik, kakinya gatal ingin bergerak. Wagiani pun masuk ke barisan bersama anggota Sanggar Lavender lainnya dalam latihan rutin line dance di Carica Homestay pada Kamis (13/10). Perempuan 71 tahun itu luwes dan gesit mengikuti setiap koreo. Dia bahkan masih sanggup menghabiskan lima lagu sekaligus.
---
”SATU sesi itu sepuluh lagu. Biasanya saya lima lagu istirahat. Kalau merasa nggak kuat ya berhenti, nanti ikut lagi,” kata Wagiani Prasetyo. Nenek tujuh cucu tersebut melanjutkan, dirinya memang sejak muda senang menari. ”Saya itu enjoy dengar lagu, otomatis gerak. Jadi merasa kembali muda,” ucapnya.
Kegemarannya pada line dance membuatnya lupa usia. Memasuki kepala tujuh, dia justru mengemban tanggung jawab baru sebagai ketua Senioret Global the Universal Line Dance (SG ULD) wilayah Jawa Timur. Wagiani bergabung sejak kali pertama komunitas itu terbentuk 14 tahun silam. Sebelumnya, dia menjadi ketua Sanggar Lavender selama 13 tahun. ”Baru tahun lalu dilantik. Saya lupa umur. Padahal, masa jabatannya masih lima tahun ke depan. Nggak kerasa kalau sudah tua, ingatnya senang geol-geol aja,” tuturnya.
Rutinitas di SG ULD mengisi masa pensiun Wagiani. Mulai latihan rutin hingga bakti sosial. Tak jarang dia harus bepergian dari satu kota ke kota lain untuk mengunjungi sembilan cabang SG ULD di Jawa Timur. Selain Surabaya, ada Sidoarjo, Jember, Kediri, Probolinggo, Malang, Blitar, Gresik, dan Tuban.
’’Kunjungan ke sembilan cabang tadi bergantian untuk menambah anggota dan sanggar. Saat ini anggota seluruh Jawa Timur lebih dari 1.800 orang, mulai anak-anak, remaja, dewasa, sampai lansia. Bahkan, ada yang usianya 92 tahun,” papar ibu empat anak itu.
Pada tahun pertamanya menjadi ketua SG ULD Jatim, Wagiani sudah disibukkan dengan persiapan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas). Menyiapkan atlet yang akan mewakili Jawa Timur ternyata cukup menyita waktu dan tenaganya. ”Kami kemarin yang grup itu juara II, yang individu juara harapan III. Karena sering telat makan, pas pulang sakit, lambungnya kena,” cerita Wagiani.
Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Begitu pulih, Wagiani kembali energik mengikuti latihan rutin line dance hingga menghadiri undangan dari cabang. Menurut dia, line dance termasuk olahraga rekreasi yang banyak manfaatnya dan menyehatkan badan. ”Bikin tidak cepat pikun karena kan menghafal gerakan dan hitungannya. Kalau nggak hafal, nggak kompak dengan teman yang lain nanti,” jelasnya.
Wagiani mengaku lebih enjoy saat disibukkan berbagai kegiatan daripada berdiam diri di rumah. Apalagi, cucu-cucunya sudah besar. Jadi, dia memilih mengisi masa pensiunnya dengan kegiatan yang positif dan sehat. Selain SG ULD, Wagiani menjadi aktivis gereja dan tergabung di komunitas sosial Lions Club Surabaya. ”Di gereja juga ada line dance. Saya yang mengumpulkan teman-teman dan mengambil instrukturnya dari SG ULD Surabaya,” ujarnya.
Aktivitasnya di Lions Club Surabaya lebih menguras energi. Sebab, dia kerap mendatangi daerah-daerah di luar Surabaya untuk bakti sosial. ”Kegiatannya seperti operasi katarak, bibir sumbing, pemasangan kaki palsu, pembagian alat bantu dengar, atau mungkin ada sekolah yang membutuhkan kamar mandi,” imbuhnya.
Dari Lions Club Surabaya pula Wagiani mengenal Lilis Soeryadi, pembina SG ULD Jatim. Lilis bersama Marie Basofi, istri mantan gubernur Jawa Timur, yang mendirikan SG ULD. Saat itu, anggota SG ULD masih didominasi anggota Lions Club Surabaya, termasuk Wagiani.
’’Saya sudah nggak kerja, sudah pensiun. Cari kegiatan yang sehat. Kebetulan ini (line dance, Red) kegiatan yang sehat dan saya enjoy,” ujar mantan presiden Lions Club Surabaya Srikandi itu. Kini Wagiani fokus mendedikasikan dirinya sebagai ketua SG ULD Jatim.
TIPS BUGAR WAGIANI
• Rajin bergerak. Line dance otomatis bikin banyak bergerak dengan cara menyenangkan.
• Vitamin nggak boleh lupa.
• Jaga pola makan teratur, jangan sampai telat.
