HDCI Gowes Surabaya, Komunitas Moge yang Mulai Merambah Sepeda

20 Desember 2020, 15:48:21 WIB

Covid-19 mengubah banyak paradigma masyarakat dalam berolahraga. Situasi itu juga menimpa HDCI (Harley-Davidson Club Indonesia) Surabaya. Ketika pandemi berlangsung sejak Maret silam, mereka banting setir ke sepeda. Semuanya dilakukan demi menjaga imunitas di kala pandemi.

HDCI Surabaya identik dengan klub motor gede alias moge yang kerap melewati akhir pekan dengan touring. Namun, gara-gara pandemi Covid-19, mereka merelakan kegiatan tersebut. Untuk sementara, touring moge beralih ke touring sepeda gowes. Geberan knalpot motor berganti dengan kayuhan pedal setiap pagi.

”Semula, karena pandemi. Tetapi, sebenarnya kami mulai bersepeda bareng sejak awal 2020,” kata Toni Wahyudi, ketua umum HDCI Surabaya, kepada Jawa Pos. Pria yang juga penggagas HDCI Gowes Surabaya menyatakan, komunitasnya sudah menjalani tiga kali touring gowes selama pandemi (selengkapnya lihat grafis).

Berbeda dengan touring moge, HDCI Gowes Surabaya membuka diri untuk semua cyclist. ”Nggak harus punya moge kalau gabung. Yang penting, jaga protokol kesehatan dan pakai jersey komunitas saat touring,” terang Yudi –sapaan karib Toni Wahyudi.

Bahkan, ”racun” positif berolahraga itu kini menyerang para istri member HDCI. Di antara mereka akhirnya turut gowes saat latihan maupun saat long ride. Sebagian besar mereka berlatih nge-loop di Grand Island, Pakuwon City, Surabaya. Untuk berlatih di tanjakan, terkadang mereka juga melahap menu gowes menuju Masjid Cheng Ho, Pandaan.

HDCI Gowes Surabaya mencoba rutin membuat touring bulanan. Terakhir, mereka menggelar long ride Surabaya–Kediri (6/12). Total jarak 120 km mereka tempuh dari starting point di Jatim Expo menuju Simpang Lima Gumul, Kediri. Sebanyak 60 peserta ambil bagian. Di antara mereka, ada 8 cyclist cewek.

Salah seorang di antara mereka adalah Helen Luciana. ”Seru, pesertanya juga banyak. Saya baru dapat info dua minggu sebelum event,” katanya. Secara fisik, dia tidak mengalami masalah. Sebab, berbeda dengan anggota lain, Helen kerap berlatih di tanjakan menuju Nongkojajar ataupun Wonokitri, Bromo.

Sebenarnya, Helen baru aktif bersepeda dalam dua tahun terakhir. Ibu dua anak itu merupakan salah satu runners Surabaya yang kerap ikut pada ajang World Marathon Majors. Bahkan, dia sudah menjadi finisher di empat event, yakni Tokyo, Berlin, New York, dan Chicago Marathon. Dia masih mencari slot di dua event tersisa, yakni London dan Boston Marathon.

Sementara itu, HDCI Gowes Surabaya juga sudah menyiapkan rencana touring berikutnya. Jogjakarta menjadi tujuan mereka tahun depan. ”Tapi, nanti kami nggak dari Surabaya, langsung loading ke Jogjakarta dan keliling gowes di sana,” sebut Yudi. Selama pandemi kali ini, jalanan Jogjakarta memang menjadi salah satu favorit rute bagi para cyclist.

Yudi menyatakan, jumlah peserta bakal lebih banyak dari event touring sebelumnya. Meski begitu, protokol kesehatan wajib dijalankan. ”Rencananya, kami tes serologi sebelum berangkat,” terangnya.

Lantas, apakah anggota HDCI beralih sepenuhnya ke gowes? Yudi menyatakan akan membagi kegiatannya. ”Karena moge itu sudah jiwa kami, tidak berarti kami meninggalkan kegiatan touring,” lanjutnya.

Baca Juga: Ride Alon, Komunitas Sepeda dan Pencinta Lingkungan

Kegiatan HDCI Surabaya seperti menggelar bakti sosial masih berjalan secara rutin. Pekan ini mereka juga mengirim perwakilan ke Madura untuk kegiatan bakti sosial. ”Tetapi, karena kondisi begini, sementara tidak ada touring, hanya mengirim perwakilan dengan naik mobil ke sana,” sebutnya.

TENTANG HDCI GOWES SURABAYA

Mulai aktif: Januari 2020

Anggota aktif: 30 orang

TOURING

1. Surabaya–Batu : 110 km (one-way)

2. Surabaya–Bangkalan : 80 km (pp)

3. Surabaya–Kediri : 120 km (one-way)

NEXT TOURING

Gowes Jogjakarta (Januari 2021)

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : nap/c12/tia

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads