Paku tanduk rusa atau simbar menjangan lekat dengan penghias rumah lawas. Ia kerap digantung di pohon tinggi atau teras rumah. Meski tumbuh lambat, paku tanduk rusa mudah dirawat dan berumur panjang.
—
BANYAK yang menilai paku tanduk rusa mirip dengan anggrek. Sulit dirawat. Padahal, menurut Tri Rachmadi, tanaman tersebut terbilang mudah beradaptasi. Sebab, ia berasal dari iklim tropis. ’’Cuma, menunggu tumbuhnya harus ekstrasabar. Soalnya, muncul semi (tunas, Red) cukup lama,’’ ungkapnya.
Pekebun yang bermukim di Sukodono, Sidoarjo, itu menjelaskan, tanaman dari genus Platycerium itu memiliki dua jenis daun atau fronds. Pertama, daun infertil yang tidak memiliki spora. ’’Daunnya ini tumbuh menutupi akar. Lama-lama, ia tumbuh melebar. Makin tua, makin tipis dan warnanya jadi cokelat,’’ papar Tri. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun agar daun steril tadi tumbuh melebar hingga menutupi akar.
Sementara itu, bagian yang menyerupai tanduk rusa adalah daun fertil. Sisi belakang daunnya memuat spora, yang merupakan alat perkembangbiakan Platycerium. Mirip dengan daun steril, pertumbuhan tanduk rusa juga cukup lambat. ’’Untuk nambah 5 cm saja, butuh 2–3 bulan,’’ ungkapnya. Setelah daun mencapai ukuran maksimalnya, barulah spora mulai makin banyak.