Anjing dan kucing tidak pernah jauh dari kehidupan Wahyu Winono alias Bimbim. Pendiri Rumah Singgah Clow itu mudah trenyuh jika melihat anjing atau kucing yang telantar. Hatinya akan lebih perih jika dia tahu ternyata anjing atau kucing itu sengaja ditelantarkan oleh sang pawrent.
---
’’SEMPAT hampir mati karena stres dan mogok makan. Harus diinfus juga.” Kalimat itu meluncur dengan enggan dari bibir Bimbim saat menceritakan masa-masa pemulihan Maya. Anjing jenis husky dengan corak cokelat keemasan pada bulunya itu dia ambil alih baik-baik pengasuhannya dari pawrent yang lama, kira-kira tiga tahun lalu.
Kepada Jawa Pos yang menjumpainya di Parung, Bogor, pada Sabtu (14/1) lalu, dia menyatakan bahwa Maya merupakan anjing rescued pertama yang dia bawa pulang ke rumah pribadinya.
Sebenarnya, Bimbim bisa saja menempatkan Maya di selter. Namun, pengalaman buruk Maya membuatnya tidak ingin berjauhan dengan betina yang kini berusia 15 tahun tersebut. ’’Waktu kita temukan, beratnya hanya 8 kilogram,” katanya. Bimbim butuh waktu delapan bulan untuk memulihkan kesehatan Maya dan menaikkan berat badannya.
Berdasar pemeriksaan medis, Bimbim mengetahui bahwa ginjal Maya bermasalah. ’’Ya karena tidak diurus itu,” ujarnya. Kondisi itu membuat Bimbim semakin dekat dengan Maya. Mereka pun kian lekat. Sebagai pawrent, Bimbim tidak sekadar mendampingi pemulihan fisik Maya, tapi juga psikisnya.
Lelaki yang berulang tahun tiap 23 Juli itu memahami trauma Maya. Jika dulu Maya lebih sering dibiarkan saja di luar rumah, kini tidak lagi. Bahkan, Bimbim mengajari Maya agar menjadi anjing yang sopan. Yakni, tidak sering-sering menggonggong. Maka, jadilah Maya sahabat manusia yang nyaris tidak pernah menyalak.
’’Saya kasih tahu, ’Maya, kita ini di rumah, ada tetangga.’ Ia paham kok,” papar Bimbim, lalu tersenyum.
Seiring bertambahnya usia Maya, tentu ada banyak hal yang perlu Bimbim perhatikan. Khususnya soal kesehatannya. ’’Sekarang harus diet. Beratnya 30 kilogram, ada faktor jantung juga. Yah, wajar kalau sudah berumur,’’ tegasnya.
Bimbim rupanya begitu menikmati hari-harinya sebagai pawrent. Pada Mei 2021, kesempatan untuk kembali menjadi pawrent menghampirinya. Takdir mempertemukan Bimbim dengan Choco. Pertemuannya dengan anjing ras chow chow itu cukup dramatis.
’’Awalnya, ada orang yang menemukan Choco di wilayah Kemayoran. Ia kehujanan, badannya kurus, bulunya ancur. Kelaminnya bengkak, sudah infeksi dan bernanah. Kondisinya saat itu pakai kalung,” ceritanya.
Choco yang kuyup didera hujan deras kebingungan tak tahu arah. Adegan itu terekam kamera dan menjadi viral setelah diunggah di Instagram. Sampai saat ini, video tersebut telah ditonton sebanyak 82 ribu kali.
Bimbim menduga, Choco dibuang dan ditelantarkan begitu saja oleh pawrent sebelumnya. Dia pun langsung memungut Choco dan mengasuhnya. Kasih sayang Bimbim membuat Choco kembali ceria. Raut mukanya yang menggemaskan, ditambah badannya yang ginuk-ginuk, membuat warganet terpesona.
Transformasi Choco dari telantar hingga glow up karena sentuhan Bimbim pun banyak dibicarakan pengguna medsos. Apalagi, Bimbim suka memakaikan kostum untuk Choco dan memamerkannya lewat Instagram.
Sayangnya, takdir Bimbim dan Choco berakhir pada November 2022. Penyakit ginjal membuatnya harus kehilangan nyawa. Kini Choco telah menyeberangi rainbow bridge dan damai di surganya. Tentu saja, Bimbim dan Maya kehilangan. ’’Meski sedih, kami tetap bersyukur. Di hari tuanya, di masa-masa akhir hidupnya, Choco berbahagia,” pungkasnya.