Hoax Organ Tubuh Jenazah Covid-19 Tak Lengkap

7 Juli 2021, 05:48:52 WIB

VIDEO dengan narasi organ tubuh pasien Covid-19 tak lagi lengkap menyebar di aplikasi percakapan beberapa hari terakhir. Video itu memperlihatkan seorang pria membuka pembungkus jenazah, kemudian mendapati bercak darah. Lalu, disebutkan bahwa organ mata jenazah tersebut telah diambil tanpa sepengetahuan keluarga.

”DIBILANG CORONA. SETELAH PETI DIBUKA, TERNYATA MATANYA DIAMBIL TANPA SEPENGETAHUAN KELUARGA. SUNGGUH MANUSIA BIADAB,” begitu keterangan yang menyertai video tersebut. Informasi yang sama diunggah akun Facebook Opik Sty pada 2 Juli 2021 (bit.do/OrganHilang).

Penelusuran jejak digital menunjukkan bahwa video itu sebenarnya sudah menyebar pada 2020 di YouTube. Tak sedikit pula media arus utama yang mengulasnya. Salah satunya, Jawa Pos Radar Bromo. Dalam berita yang diterbitkan pada 7 November 2020, Kepala Desa Alastengah, Probolinggo, Ansori menjelaskan, video tersebut direkam pada Kamis, 5 November 2020.

Saat itu, jenazah baru saja diturunkan dari ambulans, kemudian dibawa ke dalam musala. Lalu, pihak keluarga membuka peti dan kain kafan. Seketika terlihat darah membasahi kafan tersebut. Namun, Ansori membantah kabar bahwa organ mata jenazah itu hilang. ”Memang ada darah yang keluar dari matanya. Itu karena yang bersangkutan punya darah tinggi,” jelasnya.

Koordinator Penegakan Hukum (Gakkum) Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan, sebelumnya jenazah yang dirawat di RSUD Mohamad Saleh Kota Probolinggo itu menderita stroke dan positif Covid-19. ”Korban terkonfirmasi positif saat meninggal. Tapi, sebelum positif, dia mengidap stroke hingga pendarahan. Sebelum meninggal, tensinya tinggi sehingga memecah pembuluh darah di otak,” katanya. Anda dapat membacanya di bit.do/StrokeTensiTinggi

Saat itu, Polres Probolinggo langsung bergerak untuk merespons kabar hoax tentang jenazah pasien Covid-19 yang matanya dicongkel. Sabtu pagi, 7 November 2020, tujuh orang diamankan dan dibawa ke Mapolres Probolinggo untuk dimintai keterangan. Mereka semua merupakan terduga penyebaran video hoax tersebut.

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : zam/c13/fat

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads