JawaPos.com - Isu ancaman polusi udara tengah membuat masyarakat Jakarta dan sekitarnya khawatir. Pasalnya hampir setiap hari masyarakat perkotaan pasti terpapar polusi udara yang berasal dari asap rokok, asap kendaraan, hingga asap industri.
Dampak polusi udara ternyata tidak main-main karena racun polutan yang masuk bisa bercampur dengan darah. Dalam laman Vital Strategies, polusi adalah campuran kompleks dari gas dan aerosol (partikel padat dan cair yang tersuspensi), polutan atau olusi partikel juga disebut partikel (PM), yang bermanifestasi sebagai debu, jelaga, kabut asap, atau asap.
Dokter spesialis saraf dari Klinik Wijaya dr. Sukono Djojoatmodjo Sp.S menjelaskan bahwa semakin tua usia seseorang, maka otomatis dirinya akan lebih banyak terpapar polusi seumur hidupnya dibandingkan dengan mereka yang berusia lebih muda.
"Sekian puluh tahun saya hidup. Artinya saya sudah puluhan tahun mendapat polusi dari makanan atau udara. Menelan polusi segitu banyak," ungkapnya.
Salah satu dampak polusi udara adalah membuat pembuluh darah menjadi kaku. Hal ini bisa menyebabkan aliran darah ke otak atau ke organ lain tersumbat, dan akhirnya bisa memicu penyakit stroke dan jantung. Belum lagi jika orang tersebut tidak menerapkan pola hidup sehat.
"Namun itu tak secara langsung ya. Orang yang pola hidupnya tak sehat, perokok misalnya, tentu kondisi tubuhnya akan lebih jelek dibanding mereka yang tidak merokok," paparnya.
Sukono menambahkan, polusi yang masuk ke tubuh seseorang tidak hanya berasal dari udara. "Bisa juga dari air. Polutan dari air juga punya sifat yang sama, yaitu membuat pembuluh darah menjadi kaku, dan sebagainya," tuturnya.
Dilansir dari British Heart Foundation, Jumat (2/8), polusi udara memang bisa membahayakan. Penelitian menunjukkan bahwa polusi dapat mempengaruhi jantung dan sirkulasi pernapasan. Polusi merusak dinding bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sempit dan lebih keras membatasi pergerakan pembuluh darah.
Kondisi itu dapat meningkatkan tekanan darah dan menambah ketegangan pada jantung sehingga membuat darah lebih mungkin untuk membekukan fungsi normal jantung.
Jika ini terjadi, irama jantung akan menjadi abnormal yang kemudian bisa menyebabkan perubahan kecil pada struktur jantung seperti yang terlihat pada tahap awal gagal jantung. Diperkirakan bahwa kualitas udara yang buruk bertanggung jawab atas 36 ribu angka kematian per tahun di Inggris.
Lantas, bagaimana solusinya?
Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa makan makanan yang sehat dan serta banyak mengonsumsi buah dan sayur dapat membantu melindungi orang dari dampak negatif polusi udara.
Tanpa perlu berolahraga keras, melakukan aktivitas yang menggerakkan tubuh juga dinilai menjadi solusi. Berolahraga di dalam rumah juga cukup efektif karena polusi yang ada di luar tentu bisa diminimalisasi.
Berjalan atau bersepeda dengan menghindari area yang sangat tercemar polusi. Beberapa orang memilih untuk menggunakan masker untuk melindungi dari efek polusi udara, meskipun keefektifan penggunaan masker sendiri masih dipertanyakan.
Tidak menghabiskan waktu terlalu lama di tempat-tempat penuh polusi udara juga sangat dianjurkan. Misalnya di tengah lalu lintas yang sibuk, atau tempat-tempat di mana polusi udara pada daerah padat industri seperti dekat pabrik.