Bagi Anisa Mirza, berolahraga adalah kebutuhan yang harus dicukupi. Dia kini menuai hasil dari konsistensi berolahraga yang diterapkannya sejak remaja. Di usia yang sudah melewati kepala enam, perempuan kelahiran 1961 tersebut masih aktif mengajar yoga. Bugar, lentur, dan awet muda.
—
ANISA menceritakan, sejak SMA, dirinya memang gandrung dengan olahraga. Mulai tenis, senam, hingga golf. Lantas pada 1987, dia menjadi guru aerobik. Tak berhenti di situ, passion Anisa terhadap olahraga membawanya mempelajari seluk-beluk yoga pada 2000-an. Dari situlah, Anisa lantas rutin mengajar yoga.
Anisa pernah mengikuti Teacher Training Course (TTC) 200 jam hatha yoga di Bandung pada 2011. Ketekunannya di bidang yoga membawanya menjadi salah satu instruktur senior yoga di Indonesia saat ini. Pendiri La Citra Studio itu menguraikan, pada umumnya latihan yoga terdiri atas pranayama (pernapasan), asana (gerakan), chakra (pusaran energi dalam tubuh), dan mudra (gestur).
Secara umum, ada banyak jenis dan variasi yoga yang berkembang di masyarakat. Nah, Anisa sejauh ini lebih berkonsentrasi pada hatha yoga. Variasi yoga yang menekankan penguasaan tubuh dan napas itu cenderung lebih mudah ’’diterima’’ semua usia. Hatha yoga harus dilakukan dengan menggabungkan pikiran, tubuh, dan jiwa agar lebih maksimal.
Olah tubuh yang rutin dilakukan itu membuat Anisa mendapat banyak keuntungan. Setidaknya, Anisa merasakan otot-otot tubuhnya tetap kuat meski sudah masuk usia kepala enam. Tak hanya itu, yoga juga membuat tulang-tulangnya tidak mudah keropos sebagaimana lanjut usia (lansia) pada umumnya. ’’Seluruh tubuh terasa lentur,’’ papar perempuan kelahiran Surabaya tersebut.
Bagi Anisa, yoga berbeda dengan olahraga lain. Sebab, saat menekuni yoga, Anisa mengaku semakin mengenali diri sendiri. Juga, lebih mengenal Tuhan. Anisa merasa bertransformasi menjadi pribadi yang sabar ketika menghadapi berbagai masalah hidup. ’’Pikiran menjadi lebih tenang, jiwa tenteram, dan damai,” ungkapnya.
Dalam berbagai kesempatan, Anisa tak sekadar mengajarkan gerakan-gerakan yoga. Dia juga kerap berbagi filosofi yoga. Menurut dia, yoga tak hanya bisa membuat tubuh manusia lebih sehat dan seimbang secara fisik, tetapi juga membuat mental bahagia.
’’Saya merasakan diri saya sangat berbeda dengan orang lain seusia saya yang tidak berolahraga,’’ tuturnya. Anisa juga menyampaikan bahwa yoga bisa membuat seseorang menjadi lebih peduli dengan sesama, tidak terkecuali lingkungan sekitar. ’’Itu membuat pikiran kita selalu berpikir positif. Listen to your body and mind,” imbuh perempuan yang tinggal di Tangerang Selatan itu.
Agar tak jenuh lantaran berolahraga indoor, Anisa mengombinasikan yoga dengan tarian dan musik yang beragam. Selain itu, bersama anggota-anggota klub yoga lainnya, Anisa sering menggelar kegiatan olahraga di luar ruangan (outdoor). Misalnya, di Ancol, Jakarta, dan kawasan Puncak, Bogor.
Meski lebih dikenal sebagai instruktur yoga, Anisa tak lantas meninggalkan olah tubuh lain yang juga ditekuninya sejak lama. Aerobik, salah satunya. Juga, zumba dan barre. Dia masih mengajar kelas untuk beragam olah tubuh tersebut.
’’Khusus kelas saya, untuk ladies only,’’ ungkap pakar yoga dance itu. Anisa konsisten melakukan olah tubuh tersebut tanpa mengabaikan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga.
Sebagai penggiat dan pengajar olah tubuh, Anisa tak henti-hentinya berpesan kepada murid-murid yang mengikuti kelasnya untuk rutin berolahraga. Penting untuk dicatat, olah tubuh tidak boleh dipaksakan. Harus disesuaikan dengan usia dan batas kemampuan tubuh masing-masing. ’’Dan luangkan waktu bersama teman-teman untuk kebahagiaan diri sendiri,’’ ujar Anisa.
SEHAT DAN BAHAGIA ALA ANISA
• Disiplin berolahraga
• Olahraga terukur, sesuaikan dengan kemampuan dan usia
• Selalu berpikir positif
• Makan makanan sehat
• Meluangkan waktu berkumpul bersama teman
• Beribadah dengan lebih baik