Duta Bahasa Jatim 2022: Abdi Bahasa, Jaga Bahasa, dan Niaga Bahasa

28 Oktober 2022, 16:40:55 WIB

Duta bahasa mengemban amanah untuk mengawal penggunaan dan pengutamaan bahasa Indonesia di kalangan anak muda. Juga melestarikan bahasa daerah. Peran mulia sebagai abdi bahasa, jaga bahasa, dan niaga bahasa.

ANINDYA Rizky Rahmadhani tidak menyangka selempang Duta Bahasa Jawa Timur 2022 itu akhirnya disampirkan di pundaknya. Berpasangan dengan Octavia Ankgit Krisna Sandy, keduanya menepikan sembilan pasang finalis lain dalam pemilihan Duta Bahasa Jawa Timur di Hotel Bumi, Surabaya, Mei 2022.

Sebelumnya, dalam karantina selama tiga hari saat seleksi, keduanya sempat pesimistis karena para finalis yang lain sangat kompeten.

’’Begitu terpilih, sempat takut, apa nanti yang bisa saya perbuat? Namun, setelah mengetahui program-program yang harus kami jalankan, saya bersemangat. Ini tantangan baru bagi saya,’’ ujar Anindya yang dihubungi Jawa Pos, Rabu (19/10).

Finalis Raka-Raki Jatim 2020 itu mengungkapkan, saat seleksi, dirinya menjalani serangkaian tes. Mulai tes kepribadian, unjuk minat dan bakat, penilaian etika dan penampilan, hingga kompetensi berbahasa yang diujikan melalui UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia). Tak tertinggal bahasa Inggris.

’’Satu yang agak berat, kami juga diminta mempresentasikan krida bahasa. Yaitu, program yang harus kami jalankan selama setahun nanti apabila terpilih sebagai duta bahasa,’’ ungkap mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur itu.

Anindya mengungkapkan, selaku utusan balai bahasa, duta bahasa memiliki tugas sebagai abdi bahasa, jaga bahasa, dan niaga bahasa. Hal itu sesuai dengan Trigatra Bangun Bahasa, semboyan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek. Yakni, Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.

Dalam abdi bahasa, gadis 20 tahun yang hobi wicara publik itu menyampaikan, duta bahasa memiliki program pendampingan belajar bagi siswa di desa tertinggal. ’’Kami pernah terjun ke Desa Klungkung di Kecamatan Sukorambi, Jember. Di daerah perkebunan kopi. Kami mendampingi belajar anak-anak SD di sana,’’ ungkapnya.

Adapun dalam jaga bahasa, duta bahasa terlibat dalam program pengutamaan penggunaan bahasa negara di ruang publik. Kegiatan tersebut menyasar kalangan mahasiswa. Mereka pernah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti UINSA Surabaya, Universitas Trunojoyo Madura, dan STKIP PGRI Jombang.

’’Salah satunya edukasi untuk pembawa acara. Masih banyak kita jumpai pembawa acara yang berbicara dengan bahasa campur-campur,’’ tambah Ankgit.

Sementara untuk niaga bahasa, mahasiswa Teknik Industri Universitas Brawijaya itu mengungkapkan, duta bahasa bertugas mempromosikan program-program yang bertujuan menguatkan pemahaman akan bahasa. Di antaranya, dirinya dan Anindya setiap pekan mengisi acara di TVRI Jatim bertajuk Irari BOS: Raka-Raki Bareng Orang Sukses.

Selain itu, Ankgit tengah mengembangkan aplikasi Adiwidia. Program yang dirancang dalam bentuk audiovisual tersebut merupakan media pembelajaran bagi remaja untuk meningkatkan literasi. Adiwidia juga memberikan informasi mengenai persebaran bahasa daerah di seluruh provinsi di Indonesia.

’’Sebab, kami tidak hanya bertugas menjaga bahasa Indonesia, tetapi juga turut serta melestarikan bahasa daerah,’’ ungkapnya.

Sejak 23 Oktober lalu, Ankgit dan Anindya berangkat ke Jakarta. Mewakili Provinsi Jawa Timur, mereka mengikuti seleksi pemilihan duta bahasa nasional. Semoga sukses.

TELADAN: Ankgit dan Anindya di studip TVRI Jatim setelah syuting acara Irari BOS: Rak-Raki Bareng Orang Sukses. (DUTA BAHASA JATIM UNTUK JAWA POS)

Editor : Ilham Safutra

Reporter : c7/dri

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads