”Republik” Spanduk Pecel Lele dengan Bulutengger, Lamongan, sebagai Ibu Kota (1)
Di berbagai penjuru Indonesia, spanduk pecel lele buatan Paguyuban Central Letter Lamongan selalu sama dalam font, bentuk lukisan, warna, dan kainnya. Di tempat lain memang ada yang bikin, tapi dulu mereka belajarnya juga ke Bulutengger.
WAHYU ZANUAR BUSTOMI, Lamongan
—
DI tepi jalanan kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, di samping pintu keluar dermaga Penajam Paser Utara, sampai seruas jalan nun di Ternate sana. ”Panji-panji kebesaran” pecel lele lamongan bisa dengan gampang ditemukan.
Dengan ciri khasnya yang mencolok: media kain tiga warna, putih, kuning, dan hijau. Dan, gambar ayam, bebek, burung dara, dan lele, serta bentuk huruf (font) yang serupa. Juga aneka seafood (makanan laut). Kadang pula dengan lele termasuk di dalamnya…
Di mana pun Anda tinggal di Indonesia ini, kota besar atau kecil, bahkan sampai ke kecamatan dan kampung-kampung, spanduk alias kleber dalam bahasa Jawa dengan gambar, kain, dan font yang khas itu selalu ada. Luas edarannya, seiring dengan tingginya daya rantau warga Lamongan, bisa dibilang seluas republik ini.