Bhabinkamtibmas Kelurahan Karang Pilang Bripka Sido Sucahyo menutup akhir tahun lalu dengan sebuah penghargaan. Inovasinya di bidang literasi mendapat apresiasi dari Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan. Namanya Jamubangsah.
HASTI EDI SUDRAJAT, Jawa Pos
—
KENANGAN Cahyo terbang ke masa-masa awal pandemi. Ketika itu, dia sedang berada di salah satu ruangan Kelurahan Karang Pilang. Matanya tertuju pada puluhan buku yang tertata di rak. Buku-buku itu merupakan koleksi perpustakaan kelurahan.
Di benaknya spontan terlintas sebuah ide. Cahyo merasa bisa memanfaatkannya agar lebih maksimal. Daripada hanya menunggu pembaca, buku itu sebaiknya bisa jemput bola. ’’Jika di kelurahan, yang baca kan hanya yang datang,” ujarnya.
Padahal, dia menilai koleksi buku-buku itu cukup bagus. Apalagi untuk anak. ’’Banyak buku bacaan seperti cerita rakyat,” katanya.
Cahyo pun membuat terobosan. Dia membawa buku-buku tersebut keluar kelurahan. Karena itu, digagaslah Jamubangsah. Akronim dari pinjam buku buang sampah.
Bukan tanpa alasan dia menyisipkan makna sampah dalam programnya. Cahyo merasa perlu mengedukasi anak tentang pentingnya sampah daur ulang. ’’Jadi, teknisnya yang mau meminjam buku bawa botol bekas,” kata polisi yang pernah meraih penghargaan pin emas Kapolri pada 2019 itu.
Dia tidak mematok berapa botol untuk meminjam sebuah buku. Sebab, targetnya adalah memupuk kesadaran bahwa daur ulang sampah penting bagi kehidupan.
Setelah menggagas konsep, Cahyo berkoordinasi dengan Lurah Karang Pilang Sanny Noerma Safaah dan penjaga perpustakaan kelurahan Risky Aprilianto. Gayung bersambut. Niatnya mendapat dukungan. Cahyo diperbolehkan meminjam buku dengan jumlah banyak sekaligus. Durasinya sepekan.