Oase Di Tengah Geliat Idul Fitri

9 Mei 2022, 19:18:47 WIB

Dibukanya kebijakan mudik setelah dua kali lebaran tak diperbolehkan akibat pandemi Covid-19, menjadi keberkahan sendiri bagi para porter di Stasiun Senen, Jakarta. Meski harus menunda perayaan lebarannya bersama keluarga, mereka rela melakukannya demi membantu para pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya, dan mendapatkan upah dari hasil jasa membawakan barang para pemudik.

Muhammad Ridwan, Jakarta

MATAHARI baru bergeser dari atas kepala, saat puluhan pria berseragam biru bertulisan “Porter” di punggung belakang bajunya, wara-wiri menawarkan jasa angkut barang ke gerbong kereta, di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Minggu (1/4). Peluh keringat mulai bercucuran dari kulit wajah dan badannya yang sawo matang. Namun Amri, 40, tak memedulikannya. Sorot matanya tajam melirik ke berbagai mobil yang berhenti di depan lobby stasiun. Mulutnya tak henti berteriak dan mendekati ribuan pemudik yang turun dari mobil dan jalan kaki. Amri berharap, di H-1 Lebaran, ada salah satu pemudik yang menggunakan jasanya, sehingga dapurnya semakin mengebul saat lebaran tiba.

“Naik kereta apa, Pak?,” tanya Amri kepada seorang pemudik yang turun dari mobil pribadi.

“Kereta Jayabaya Pak,” jawab seorang pemudik.

Sejurus kemudian, Amri menurunkan satu persatu barang bawaan pemudik, setelah tawaran jasanya diterima. Dengan cekatan, dia lalu membawa tas milik pemudik dengan cara digendong dan kedua tangannya menjinjing tas kresek, barang bawaan pemudik. Meski tampak berat, namun hal itu tak dihiraukannya, demi anak istri tercinta.

Editor : Kuswandi

Reporter : Muhammad Ridwan

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads