Selasa, 30 Mei 2023

Fenomena Siswa SD Nyambi Jualan di Banyuwangi

- Senin, 27 Maret 2023 | 16:07 WIB
BAKAL DIBANTU: Kadispendik Suratno (dua dari kiri) dan Kepala Satkorwildik Banyuwangi Janoto (kanan) menemui Nur Rizki, bocah penjual kerupuk di traffic light depan PJR Banyuwangi, Rabu (22/3) lalu. (JAWA POS RADAR BANYUWANGI)
BAKAL DIBANTU: Kadispendik Suratno (dua dari kiri) dan Kepala Satkorwildik Banyuwangi Janoto (kanan) menemui Nur Rizki, bocah penjual kerupuk di traffic light depan PJR Banyuwangi, Rabu (22/3) lalu. (JAWA POS RADAR BANYUWANGI)

Nur Rizki, bocah kelas V SD, sudah lama berjualan kerupuk di traffic light (TL) jalur protokol Kota Banyuwangi. Dia tak sendiri. Ada sejumlah temannya yang beraktivitas serupa. Fenomena itu mendapat perhatian dari pemkab setempat.

AYU LESTARI, Banyuwangi

PETUGAS dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi dan Satkorwildik sebenarnya berkali-kali berusaha menemui Nur Rizki. Namun, setiap kali didatangi, dia dan teman-temannya langsung kabur.

Baru, pada Rabu (22/3) lalu, siswa SD Bakungan tersebut akhirnya bisa ditemui dan diajak ngobrol. ”Dia mengaku jualan atas kemauannya sendiri. Karena ibunya bekerja serabutan. Dulu, ibunya seorang buruh cuci baju, sekarang sudah tidak bekerja. Selesai kami ajak bicara, bocah tersebut saya antar pulang,” kata Kepala Satkorwildik Banyuwangi Janoto.

Hampir setiap hari, Nur Rizki dan sejumlah anak usia dini menjajakan dagangan di dekat TL sejumlah jalur protokol Kota Banyuwangi. Di antaranya, TL depan PJR, DPRD, dan simpang empat Cungking.

Di TL depan PJR Banyuwangi, bocah 11 tahun itu menjajakan kerupuk dalam bungkus plastik. Setiap lampu menyala merah, si bocah mendekati pengendara motor atau mobil dengan harapan dagangannya dibeli.

Kerja keras si bocah menjual kerupuk sudah berlangsung cukup lama. Bocah tersebut datang dengan diantar pria menggunakan sepeda motor. Setelah itu, Rizki dibiarkan sendirian menjajakan kerupuk.

Janoto tengah memastikan apakah Rizki maupun siswa-siswa yang nyambi berjualan itu mendapat program bantuan pendidikan. Hal tersebut dilakukan agar siswa itu tidak lagi berjualan di jalan dan bisa lebih fokus menimba ilmu.

Kepala SDN Bakungan Budinyoto menjelaskan, pihaknya sudah mengetahui bahwa salah seorang muridnya berjualan kerupuk seusai jam sekolah di lampu merah. ”Anaknya sangat ceria, di sekolah rajin. Meski berjualan di pinggir jalan, jiwa sosialnya tinggi. Di sekolah juga sangat membaur dengan teman-temannya. Saat ini kami sedang dalam proses memasukkan data untuk mendapat bantuan program Indonesia pintar (PIP),” jelasnya.

Selain Rizki, sejumlah anak usia sekolah yang berjualan juga banyak dijumpai di perempatan Cungking, Kelurahan Mojopanggung. Salah satunya, MA, 14. ”Saya jalan kaki dari rumah ke sini setelah pulang sekolah,” ujarnya.

Siswa kelas IX salah satu SMPN di Banyuwangi itu berjualan kacang goreng yang dikemas dalam plastik berukuran kecil. Dalam sehari, dia memperoleh Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu. ”Uang jualan untuk tambahan sekolah,” imbuhnya.

Editor: Dhimas Ginanjar

Tags

Terkini

Akademisi, Kecerdasan Buatan, dan Tahun Politik

Kamis, 25 Mei 2023 | 19:50 WIB
X