JawaPos.com - BUMN vital mempersiapkan diri terkait perubahan konsumsi selama Lebaran. PT PLN memberikan perhatian khusus terhadap sistem kelistrikan Jawa Timur (Jatim). Sementara itu, PT Pertamina sudah mengantisipasi lonjakan permintaan BBM selama kegiatan mudik.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kondisi Idul Fitri tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Yakni, arus mudik kembali muncul.
"Karena itu, kami ingin memastikan bahwa keandalan listrik tahun ini betul-betul terjamin," ujar Darmawan saat pembukaan Apel Siaga PLN di Surabaya Rabu (20/4).
Selama Lebaran, lanjut dia, biasanya konsumsi listrik justru turun. Beban puncak pada hari H mencapai 5.573 megawatt (mw). Angka itu turun dibandingkan beban puncak normal 6.088 mw.
Namun, hal tersebut tak berarti tidak ada risiko kelebihan beban. "Dikarenakan beberapa wilayah justru bakal ketambahan beban daya," ujarnya.
Menurut Darmawan, Jatim menjadi awal apel siaga karena peran sistem kelistrikan provinsi tersebut sangat penting. Dengan daya mampu 9.206 mw, sumber listrik itu ikut memasok wilayah lain. Jateng mendapatkan 706 mw, sedangkan Bali memperoleh 226 mw dari Jatim.
"Dengan beban yang ada, kami masih mempunyai cadangan sebanyak 2.186 mw. Jadi, seharusnya secara suplai dan demand masih cukup," tuturnya.
Namun, risiko yang ada bukan soal pasokan. Ada beberapa aspek yang bisa menimbulkan masalah. Misalnya, kerusakan pembangkit, transmisi, atau bahkan jaringan distribusi. Karena itu, pihaknya mengerahkan ribuan personel untuk berjaga selama Lebaran.
"Ada 527 lokasi yang diamankan. Mulai masjid, kantor pemerintahan, pusat perbelanjaan, hingga pasar dan pusat keramaian. Agar sigap, kami sudah mengerahkan 8 ribu personel dengan 1.258 armada pendukung," paparnya.
Darmawan menambahkan, PLN juga terus berupaya mempercepat penanggulangan masalah listrik. Karena itu, pihaknya membentuk ekosistem pengaduan digital. Yang tidak hanya menyangkut petugas customer service, tapi juga petugas teknis di lapangan.
Sementara itu, Executive General Manager Patra Niaga Jatimbalinus Deny Djukardi memperkirakan, kenaikan konsumsi BBM jenis gasolin mencapai 11 persen, elpiji 6 persen, dan avtur mencapai 4 persen dibandingkan hari normal.
"Kami telah menyiagakan terminal BBM dan elpiji di 256 SPBU serta 7.118 unit agen dan outlet elpiji. Kami juga menambah fasilitas di tol trans-Jawa dan jalur wisata berupa 10 kios Pertamina Siaga, 100 motorist, 9 unit SPBU kantong, serta 3 unit fasilitas kesehatan," paparnya.
Saat ini, lanjut dia, stok di seluruh terminal BBM dan depot elpiji aman dengan coverage days rata-rata selama 5–20 hari. Terdapat enam terminal BBM dan elpiji yang siap melayani kebutuhan masyarakat melalui SPBU dan SPBE (stasiun pengisian bulk elpiji) di wilayah Jawa Timur.
KEKUATAN ARMADA LEBARAN PLN DI JATIM
1.258 armada pendukung
8.186 personel
230 peralatan pendukung
230 posko siaga
Sumber: PLN UID Jatim