JawaPos.com – Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, per September 2021, realisasi penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai USD 9,53 miliar atau mencapai 131 persen. Pencapaian melebihi target tahun ini sebesar USD 7,28 miliar.
Menurutnya, selain kontribusi dalam bentuk penerimaan negara secara langsung, industri hulu migas berperan pula dalam menciptakan dampak berganda. Diantaranya, menggerakkan sektor industri atau jasa lainnya, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan ekonomi lokal.
Terkait dengan pengembangan industri nasional, SKK Migas telah berhasil mencapai angka TKDN 58 persen pada pembelanjaan barang atau jasa hulu migas per September 2021. Capaian ini di atas target yang ditetapkan pemerintah sekitar 50 persen pada 2024.
“Total pengadaan barang dan jasa per 30 September 2021 mencapai USD 2,6 miliar dengan komitmen TKDN sebesar 58 persen,” ujarnya dalam konferensi pers di JCC Senayan Jakarta, Kamis (21/10).
Dwi Soetjipto menambahkan, nilai kontribusi industri migas bagi sejumlah industri lain pada tahun 2020-2021 mencapai USD 7,126 miliar. Industri-industri ini mendapatkan efek berganda karena tetap beroperasinya sektor hulu migas saat pandemi Covid-19.
Salah satunya industri transportasi yang mencatat nilai USD 470 juta dengan TKDN sebesar 78 persen. Selain itu, ada juga industri tenaga kerja senilai USD 442,76 juta dengan TKDN sebesar 86 persen, industri perhotelan USD 129.88 juta dengan TKDN 92 persen.