Antisipasi Lonjakan Konsumsi, Pertamina Tambah Stok Harian BBM dan LPG

Selama Periode Mudik
18 April 2022, 13:30:13 WIB

Korlantas Kombinasikan One Way dengan Ganjil Genap di Tol

JawaPos.com – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bakal meningkat selama periode mudik Lebaran 2022. Prediksi pemerintah, sekitar 85,5 juta orang melakukan perjalanan mudik dan ada 33 juta mobil yang akan bergerak di seluruh Indonesia selama arus mudik.

Menghadapi aktivitas mudik tersebut, PT Pertamina (Persero) memastikan kesiapan pasokan dan distribusi BBM dan LPG. Sejak 11 April hingga 10 Mei 2022 juga disiagakan Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi). ”Satgas Rafi akan bekerja 24 jam untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik. Seluruh infrastruktur distribusi energi sudah siap mengamankan pasokan BBM dan LPG,” jelas Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono.

Tahun ini, kata Mulyono, diperkirakan ada lonjakan pemudik. Sebab, selama dua tahun masa pandemi, masyarakat tidak bisa pulang ke kampung halaman. Untuk itu, menurut Mulyono, seluruh pekerja subholding Pertamina, mulai upstream, pengolahan, perkapalan, pemasaran, hingga gas, bekerja bersama untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi dengan baik.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial & Trading (C&T) Alfian Nasution menambahkan, secara umum stok dan penyaluran BBM dan LPG Pertamina saat ini dalam kondisi aman dan lancar. ”Pertamina menyiapkan tambahan stok sesuai dari perhitungan proyeksi rata-rata konsumsi untuk masing-masing produk,” jelasnya.

Alfian memerinci, produk gasoline di masa satgas 2022 diperkirakan meningkat 11 persen dari tahun 2021. Yaitu dari 90 ribu kl per hari menjadi 100 ribu kl per hari. Sementara untuk produk gasoil meningkat 24 persen. Dari tahun lalu sebanyak 36 ribu kl per hari menjadi 44 ribu kl per hari pada 2022. ”Puncak kenaikan konsumsi gasoline ada pada H-1 dan H+1 (arus mudik, Red) dan saat arus balik H+5,” katanya.

Di sisi lain, untuk produk diesel akan terjadi penurunan. Hal itu lantaran ada pembatasan truk besar pada H-4 sampai H-1 saat arus mudik dan H+5 sampai dengan H+7 saat arus balik. ”Sehingga mengakibatkan adanya penurunan demand gasoil,” ucapnya.

Alfian melanjutkan, untuk produk LPG, baik PSO maupun non-PSO, ada kenaikan 3 persen dari periode satgas 2021. Yaitu dari 25 ribu metrik ton per hari menjadi 27 ribu metrik ton per hari. ”Khusus LPG PSO, estimasi satgas 2022 ada peningkatan 6 persen dari satgas 2021,” ujarnya.

Menurut Alfian, adanya pelonggaran aturan perjalanan juga mendorong mobilisasi masyarakat cenderung meningkat. Sehingga diperkirakan realisasi konsumsi avtur pada masa satgas 2022 meningkat hingga 57 persen dibandingkan 2021. Yaitu dari 5.434 kl per hari menjadi 8.527 kl per hari.

Pertamina, lanjut Alfian, juga memberikan layanan BBM selama periode Satgas Rafi. Di antaranya SPBU Siaga di wilayah jalur potensial, layanan antar, hingga fasilitas kesehatan (selengkapnya lihat grafis). ”Dengan dukungan dan kerja sama seluruh stakeholder, Pertamina siap menyukseskan mudik tahun ini,” tegasnya.

Sementara itu, Korlantas Polri akan mengombinasikan kebijakan one way dengan ganjil genap di jalan tol untuk arus dari Jakarta menuju Jawa Tengah. Terutama mulai tol Jakarta–Cikampek Km 47 hingga gerbang tol Kalikangkung Km 414, Semarang, jika terjadi kepadatan.

Kakorlantas Polri Irjen Firman Santhyabudi menjelaskan, skema one way arus mudik akan dilakukan sejak Kamis (28/4) hingga Senin (2/5) di tol Jakarta–Cikampek hingga Kalikangkung. Waktunya mulai pukul 07.00 hingga 24.00. ”One way sejak Kamis karena itu hari terakhir masyarakat berangkat kerja,” katanya.

Bila kemacetan tidak mampu diatasi dengan one way, petugas akan mengombinasikan dengan menerapkan ganjil genap. Dengan begitu, hanya kendaraan dengan nopol (angka terakhir) ganjil yang bisa melewati jalan tol di tanggal ganjil dan sebaliknya. “Sistem ganjil genap mencegah menumpuknya kendaraan,” ujarnya.

Masyarakat diharapkan bisa menyesuaikan. Apabila memiliki nopol kendaraan ganjil, kata dia, bisa berangkat pada tanggal ganjil. Begitu juga sebaliknya. ”Kami informasikan supaya masyarakat menyiapkan diri, pelat nomor apa dan kapan bisa digunakan,” terangnya.

Kabagops Korlantas Kombespol Eddy Djunaedi menuturkan, Korlantas bersama instansi terkait telah melakukan survei di sejumlah jalan tol, jalan arteri, dan pelabuhan. Petugas juga melakukan geladi terkait cara bertindak dalam pengaturan mudik 2022. ”Pengamanan dilakukan di semua jalur, dari jalan tol, arteri, hingga tempat wisata,” ujarnya.

Ada berbagai konsep pengamanan berdasar situasi dan kondisi di lapangan. ”Skenario disiapkan melalui manajemen kapasitas dan prioritas bertindak untuk di jalan tol,” ujar Eddy. Selain di tol, petugas menyiapkan tim pengurai di setiap daerah rawan kemacetan. ”Kami juga siapkan kontingen untuk kondisi emergency,” tuturnya.

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan di jalur arteri mudik, khususnya jalur pantura. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyebutkan beberapa titik antara Purwokerto dan Jakarta yang berpotensi mengalami kemacetan akibat adanya perbaikan. Diharapkan, pada H-10 Lebaran sudah siap digunakan para pemudik.

Dari hasil pemantauannya, Budi berkesimpulan bahwa beberapa titik simpul kemacetan di sekitar jalan nasional dari Pejagan sampai Prupuk, Jawa Tengah, terpantau cukup bagus dari kondisi sebelumnya yang rusak. ”Tadi saya juga melewati Jembatan Kretek–Bumiayu terlihat sedang dibersihkan water barrier-nya. Mengingat Kementerian PUPR telah memastikan H-10 menjelang Lebaran tidak ada kegiatan konstruksi,” katanya.

Budi juga mengingatkan pemerintah daerah agar dapat mengantisipasi aktivitas pasar tradisional di sisi jalur utama pantura yang dikhawatirkan menjadi pusat kemacetan.

Di jalur pantura Cirebon, setidaknya terdapat enam pasar tradisional yang dikhawatirkan rawan kemacetan.

Yakni Pasar Sandang Tegal Gubuk, Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Mundu, Pasar Gebang, Pasar Kue Weru, dan Pasar Minggu Palimanan.

Sementara itu, meski tidak ada penyekatan maupun pemeriksaan syarat perjalanan dalam mudik tahun ini, pemerintah diminta tetap memperhatikan sektor kesehatan. Termasuk menyiapkan fasilitas dan sarana prasarananya. (dee/idr/tau/wan/c9/fal)

Editor : Ilham Safutra

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads