JawaPos.com - Presiden Joko Widodo meminta kepada semua kepala daerah di Indonesia agar tidak mempersulit izin investasi. Sebab, instrumen tersebut dinilai sangat penting dalam mendorong peningkatan ekspor.
Apalagi, defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan Indonesia masih defisit tahun ini. Diperkirakan, defisit neraca transaksi akan mencapai USD 25 miliar. Sementara itu neraca perdagangan secara akumulatif atau Januari - Juni 2018 defisit USD 1,021 miliar.
"Jangan mikir panjang-panjang, jangan ditanya macem-macem. Yang namanya investasi (untuk mendukung) ekspor buka lebar-lebar. Kalau bisa selesaikan izin itu hari ini juga biar dia cepet-cepet bangun," ujarnya di Rakornas TPID, Jakarta, Kamis (26/7).

Jokowi mencontohkan, pemerintah saat ini punya Online Single Submission (OSS). Sistem tersebut merupakan bentuk reformasi dalam mempermudah izin kepada investor.
"Di pusat sekarang sudah ada OSS. Tapi ini nanti bisa masuk ke desa bisa masuk ke kota-kota," tuturnya.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota tersebut meminta kepada semua kepala daerah untuk serius dalam menghadapi masalah perizinan. Jokowi bahkan menyebut dampak dipermudahnya perizinan akan membuat potensi ekspor meningkatkan.
Hal itu akan mendorong surplus pada neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan yang saat ini masih defisit.
"Kalau kita sudah surplus neraca perdagangan kita, mau ada gejolak kita bisa kipas-kipas. Defisit transaksi berjalan surplus kita bisa kipas-kipas," pungkasnya.
Editor : Mochamad Nur
Reporter : (hap/JPC)