JawaPos.com – Bagi generasi muda yang baru masuk ke dunia kerja pasti pernah merasakan kesulitan dalam mengatur uang. Pada awal bulan, gaji dihabiskan untuk membeli tumpukan barang idaman. Setelah seluruh barang terbeli, baru sadar sisa uang yang ada tidak cukup untuk hidup sampai gajian selanjutnya.
Jika masih sering mengalami hal itu maka harus berhati-hati agar kebiasaan seperti itu tidak menjadi gaya hidup. Tim Analis OCBC NISP yang diterima oleh JawaPos.com memberikan beberapa tip cara mengatur gaji bulanan.
1. Menyusun anggaran bulanan
Cara mengatur gaji bulanan yang dapat dilakukan, pertama adalah dengan membuat perencanaan dalam satu bulan. Setelah menerima pendapatan, segera membuat daftar pengeluaran dan alokasi keuangan. Tiap bulannya, bisa membagi gaji untuk memenuhi tiga kebutuhan, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Primer adalah yang paling prioritas dan tersier adalah yang paling mungkin dikorbankan.
Tersier memang yang paling tidak penting, akan tetapi tetap harus menyisihkan dana tiap bulan untuk memanjakan diri sesekali.
2. Membuat persentase pembagian gaji bulanan
Selain membuat anggaran bulanan, juga perlu membuat persentase pembagian gaji dan tabungan. Sehingga berapapun gajinya, tetap bisa menabung. Dalam poin sebelumnya, disebutkan ada tiga kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Ketiga kebutuhan ini dapat dibagi dengan metode budgeting 50:30:20.
Cara membagi gaji bulanan berdasarkan metode budgeting 50:30:20 yaitu, habiskan 50 persen gaji Anda untuk memenuhi kebutuhan primer, 30 persen untuk sekunder dan tersier, sedangkan 20 persen sisanya untuk tabungan. Keluarkan tabungan ini ketika keadaan darurat saja.
3. Mengontrol setiap pengeluaran
Meskipun sudah membagi gaji bulanan dalam beberapa alokasi, tetapi tetap penting untuk mencatat setiap pengeluaran. Hal ini bertujuan mengontrol dan mengevaluasi pengeluaran bulanan. Sehingga, pada akhir bulan nanti dapat melakukan evaluasi jenis pengeluaran apa saja yang tidak begitu penting. Sehingga di bulan selanjutnya bisa menahan diri untuk melakukan pengeluaran sejenis.
4. Memiliki tujuan finansial di masa depan
Kebutuhan setiap orang pasti berbeda-beda, begitu pula harapan yang ingin diraihnya. Oleh karena itu, penting memiliki tujuan finansial baik jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan finansial akan membuat seorang memiliki target. Saat memiliki tujuan finansial, akan terdorong untuk mengatur keuangan sebijak mungkin. Lengah sedikit saja, tujuan finansial akan gagal diraih.
Adapun cara menentukan tujuan finansial yaitu dengan mengingat apa saja yang ingin dilakukan 2 hingga 5 tahun ke depan, bayangkan apa saja yang ingin dimiliki di masa tersebut. Setelah menemukannya, bulatkan tekad untuk menabung guna membeli barang tersebut dari saat ini.
5. Mulai berinvestasi
Jika Anda telah memiliki tujuan finansial di masa depan, maka cara mengatur gaji bulanan selanjutnya adalah berinvestasi. Passive income adalah pendapatan yang bisa diperoleh tanpa berusaha secara terus-menerus. Salah satu jenis passive income terbaik saat ini adalah investasi ke saham atau reksadana.
Investasi saham atau reksadana akan membantu menahan diri agar tidak beli barang-barang baru. Sebagai gantinya, dapat menggunakan gaji tersebut untuk membeli lot saham atau surat berharga.
6. Memiliki rekening bank lebih dari satu
Cara membagi gaji bulanan dapat dilakukan dengan mudah jika Anda memiliki banyak rekening. Hal ini akan menghindari uang tercampur. Sehingga penyimpanan keuangan menjadi lebih teratur.
Agar lebih mudah, pertama-tama Anda bisa membuat 2 rekening bank dulu. Satu rekening untuk menerima gaji dari perusahaan, satunya lagi untuk tabungan. Tiap bulan, masukkan sebagian gaji bulanan ke dalam rekening tabungan. Kalau perlu, masukkan sebagai dana deposito, agar bertahan lebih lama di bank.
7. Membuat laporan keuangan harian
Laporan keuangan harian ini dapat dibuat tiap pagi atau malam hari. Siapkan buku catatan dan alat tulis, lalu ingat-ingat apa saja pengeluaran yang dibuat hari itu. Agar proses pencatatannya lebih mudah, dapat menyimpan struk belanja untuk direkap dalam laporan harian. Jika saat mencatat menemukan pengeluaran hari ini terlalu banyak, dapat mengatur agar pengeluaran esok hari lebih rendah dari budget aslinya.
8. Membawa uang cash secukupnya
Biasakan membawa uang secukupnya untuk memenuhi kebutuhan primer atau sekunder. Jangan datang ke ATM lagi sampai uang dalam dompet tersebut habis. Hal ini akan membantu untuk mengontrol pengeluaran. Dengan uang yang ada di tangan berjumlah sedikit, akan berpikir ulang untuk membeli kebutuhan. Sehingga hanya membeli kebutuhan yang penting dan diperlukan saja.
9. Bijak dalam berhutang
Tidak ada yang salah jika memiliki kredit. Tetapi harus bijak menyikapi pinjaman. Ambilah hutang yang sesuai kebutuhan dan kemampuan diri. Jangan sampai memaksa berhutang dengan nominal di luar kemampuan. Sebab hal ini akan berpengaruh pada pengelolaan gaji.
Biasanya, anggaran angsuran maksimal sebesar 30 persen dari gaji. Perhitungkan juga suku bunga yang ditanggung. Selain itu, rutinlah membayar cicilan agar di masa depan keuangan dapat terkelola dengan baik.
10. Mencari penghasilan tambahan
Bagi orang yang bisa menyempatkan diri setelah jam kerja, bekerja freelance merupakan cara mengatur gaji bulanan alternatif saat kebutuhan hidup memang terlalu besar. Selain itu, bekerja freelance juga akan membantu mengamankan finansial ketika tiba-tiba kehilangan pekerjaan.
Saat ini terdapat banyak peluang usaha yang dapat dimanfaatkan hanya dari rumah. Anda bisa menjadi seorang penulis, influencer media sosial, reseller produk, dan lain-lain.