JawaPos.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut B. Pandjaitan mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri serta mendorong ekspor produk jadi. Salah satunya, ekspor alat suntik sekali pakai untuk memenuhi kebutuhan UNICEF (United Nations Children's Emergency Fund), dan permintaan pasar di Ukraina.
Luhut melepas ekspor jarum suntik tersebut didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana. Harapannya, kebutuhan jarum suntik yang terpenuhi dapat menekan impor.
"Pemerintah juga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk belanja kesehatan per tahun dan sebagian besar impor, tetapi Presiden beri perintah kepada kami untuk semua buatan dalam negeri, sebanyak mungkin dalam masa pandemi ini harus buatan dalam negeri," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (27/8).
Selain itu, Luhut yang juga sebagai Ketua Umum Timnas P3DN (Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) menegaskan pentingnya dukungan bagi pengembangan P3DN. Sebab, hal itu dapat meningkatkan kesempatan kerja di sektor tersebut dan mampu menghemat devisa bahkan meningkatkan ekspor yang berdampak bagi perekonomian nasional.
Namun, sayangnya bahan baku produk OneJect masih impor. Padahal, Indonesia memiliki pabrik stainless steel terbagus di Morowali.
Dengan suplai produk stainless steel dari pabrik di Morowali, dia yakin bahwa kandungan lokal produk OneJect bisa meningkat hingga 80 persen. "Saya akan ngomong dengan Morowali agar bahan bakunya bisa dikasih ke Oneject," imbuhnya.
Adapun produksi perusahaan tersebut kini mencapai 1,2 miliar sedangkan kebutuhan dunia total mencapai 12 miliar sehingga bila memperoleh pasokan dari Morowali maka produksi dapat mencapai 5 miliar.
Untuk mengatasi kekurangan di sektor kesehatan, lanjutnya, pemerintah juga meningkatkan tempat tidur, menambah jumlah laboratorium untuk pengetesan, melakukan pengadaan oksigen dan obat-obatan baik dalam negeri maupun impor, serta mempermudah tenaga kesehatan yang sudah lulus untuk praktik. "Pemerintah juga memberikan dukungan untuk anak bangsa seperti pembuatan vaksin merah putih, serta industri obat dalam negeri yang memproduksi obat untuk terapi Covid-19," ungkapnya.
Luhut menambahkan, terkait dengan vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dengan Biofarma, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa salah satu vaksin tersebut diharapkan awal tahun 2022 dapat diproduksi.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, pembelian vaksin ini akan diprioritaskan dilakukan oleh pemerintah," pungkasnya.