Senin, 29 Mei 2023

Jokowi: Proses Merger Bank Syariah Terbesar Indonesia Rampung Februari

- Senin, 25 Januari 2021 | 12:33 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) membahas penanganan pandemi virus korona atau Covid-19 melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 30 Maret 2020. Dalam pengantar ratas tersebut, Presiden Jokowi meminta agar kebijakan pembatasan sosial maupun pembatasan fisik berskala besar dilakukan lebih tegas, lebih disiplin, dan lebih efektif lagi dan meminta agar perlindungan tenaga kesehatan dan penyediaan obat serta alat-alat kesehatan betul-betul menjadi prioritas yang utama.BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) membahas penanganan pandemi virus korona atau Covid-19 melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 30 Maret 2020. Dalam pengantar ratas tersebut, Presiden Jokowi meminta agar kebijakan pembatasan sosial maupun pembatasan fisik berskala besar dilakukan lebih tegas, lebih disiplin, dan lebih efektif lagi dan meminta agar perlindungan tenaga kesehatan dan penyediaan obat serta alat-alat kesehatan betul-betul menjadi prioritas yang utama.BPMI Setpres/Muchlis Jr

JawaPos.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penggabungan sejumlah bank syariah BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia akan rampung pada Februari 2021 mendatang. Hal tersebut sebagai bentuk upaya pemerintah untuk memperkuat industri keuangan syariah.

“Kita targetkan nanti insyaallah di Februari ini sudah diselesaikan," ujarnya, melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (25/1).

Jokowi mengungkapkan, industri perekonomian syariah memiliki potensi yang sangat besar. Sebab, pangsa pasarnya bukan hanya dari negara yang penduduknya mayoritas beragama muslim tapi juga di negara maju seperti Inggris, Amerika Serikat, hingga Jepang.

"Pengembangan ekonomi syariah tidak hanya dijalankan oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim, tetapi juga negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris dan Amerika Serikat juga mengembangkannya," tuturnya.

Dengan demikian, Jokowi berharap Indonesia yang pendudukan mayoritas beragama muslim menjadi rujukan ekonomi syariah global. Meskipun, terdapat tantangan dan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan.

"Kita harus mempersiapkan diri sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global,” imbuhnya.

Jokowi mengatakan, berdasarkan indeks literasi ekonomi syariah Indonesia masih rendah yakni 16,2 persen. Menurutnya, masih banyak ruang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, salahsatunya penataan rantai nilai halal pada sektor riil yang mendukung UMKM.

"Kita juga harus terus menata rantai nilai halal pada sektor riil yang mendukung UMKM termasuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif," pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=hmBVc5tScQ0

Editor: Mohamad Nur Asikin

Tags

Terkini

X