JawaPos.com - Asupan makanan berlebih dan tanpa olahraga yang cukup bisa membuat tubuh kegemukan. Sayangnya, banyak yang tidak sadar bahwa mereka sudah gemuk. Seharusnya, mereka mulai sadar ketika berat badan bertambah. Penasaran apa saja tandanya?
Ahli Gizi Universitas Indonesia (UI) Dr. Tirta Prawitasari, MSc, SpGK menjelaskan seseorang obesitas merupakan suatu proses kebiasaan yang panjang. Seseorang bisa menjadi gemuk ketika asupan makanan lebih banyak ketimbang aktivitas yang dilakukan.
"Seperti Arya bocah gemuk di Karawang, itu kan dia waktu diperiksa konsumsi minuman manis sangat banyak ya. Obesitas itu terjadi karena dua faktor yakni intake berlebih aktivitas rendah," jelasnya kepada JawaPos.com, Sabtu (31/12).
Atau jika bukan karena itu, ada faktor hormonal lainnya. Ada faktor hormonal lainnya yang menyebabkan seseorang makan lebih gemuk. Maka harus ada alarm dari diri sendiri yang membuat seseorang sadar jika sudah kelebihan berat badan.
"Maka mekanisme tubuh enggak efektif. Menyimpan lemak saja enggak membakar lemak," papar Tirta.
1. Indeks Massa Tubuh
Cara sederhana orang dewasa bisa menggunakan atau menghitung sendiri berat badannya dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Berat badan per tinggi badan dalam meter kuadrat.
"Jika lewat dari level 22,9 maka sudah menjadi alarm buat dia," kata dia.
2. Lemak di Perut
Pipi tembam tak menjadi indikator untuk mengukur seseorang kegemukan atau tidak. Justru paling membahayakan adalah lemak di perut
Jika sudah memiliki lingkar perut di atas 80 cm maka wajib khawatir. Sebab perut menjadi parameter kardio metabolik, adalah semua hal yang terkait masalah jantung dan metabolisme.
"Misalnya penyakit diabetes, hipertensi, jantung itu paling berisiko," jelasnya.
3. Lingkar Pinggang
Sama seperti perut, jika lingkar pinggang untuk perempuan 80 cm dan laki-laki 90 cm sudah melebihi standar, maka itu menjadi faktor risiko. Seseorang yang tubuhnya tidak gemuk tetapi lingkar pinggang dan perut melebihi normal, tetap wajib waspada.
"Besar tetapi hanya di bokong atau paha tak terlalu berisiko seperti jika besar di bagian perut dan pinggang," tegasnya.