JawaPos.com – Kondisi pandemi saat ini sangat berdampak di berbagai elemen termasuk diantaranya masyarakat umum, karyawan atau perusahaan. Bahkan pemberian fasilitas kesehatan atau lainnya juga mengalami pengurangan.
Menurut Douglas Ure, Presiden Direktur dan CEO PT Marsh Indonesia, mayoritas karyawan Indonesia sangat menghargai perusahaan yang memberikan dukungan yang baik di tempat kerja dan pengaturan kerja yang fleksibel. Meskipun ada kekhawatiran mengenai kurangnya manfaat kesejahteraan bagi karyawan bergaji rendah.
Hal ini menurut laporan yang dirilis hari ini oleh Mercer Marsh Benefit (MMB), yang merupakan konsultan Sumber Daya Manusia (SDM) dan broker asuransi serta bagian dari Marsh McLennan.
Hasil dari survei terbaru Mercer Marsh Benefit “Health on Demand” yang menyurvei 14.000 karyawan di seluruh dunia termasuk 1.000 karyawan di Indonesia, menunjukkan bahwa 61% karyawan di Indonesia merasa kesejahteraannya diperhatikan oleh perusahaan, dibandingkan angka rata-rata Asia (48%) dan global (46%).
Selain itu, Indonesia juga menunjukkan persentase tertinggi (76%) dalam hal “menghargai dan sangat menghargai” fleksibilitas dalam bekerja dibandingkan dengan karyawan di negara Asia lainnya (65%) dan global (60%).
Namun, survei juga menunjukkan adanya kesenjangan manfaat kesejahteraan bagi karyawan dengan tingkat penghasilan tertentu. Dimana kurang dari setengah karyawan bergaji rendah (38%) memiliki manfaat kesehatan melalui perusahaan dibandingkan dengan karyawan yang bergaji lebih tinggi (59%).
Survei tersebut juga menemukan bahwa hampir 3 dari 5 (58%) karyawan Indonesia memberikan kepercayaan penuh kepada perusahaan mereka untuk memberikan solusi kesehatan.
Dukungan tersebut terbukti memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan mereka. Hanya 17% karyawan di Indonesia yang merasa tidak percaya diri dengan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga, dibandingkan dengan karyawan di Asia (21%) dan global (24%).
Tingkat stres karyawan Indonesia pun lebih rendah (37%) dibandingkan dengan karyawan di Asia (51%) dan global (50%).
“Kemampuan perusahaan dalam memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan ketangguhan karyawan menjadi salah satu temuan terpenting dari survei Health on Demand kami, khususnya di tengah situasi pandemi COVID-19 yang memberikan berbagai tantangan pada sistem kesehatan global,” ujar Douglas.
Douglas menambahkan, meskipun survei menunjukkan temuan positif, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus terus melanjutkan dukungan mereka terhadap karyawan. Agar mereka dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang terbaik.
Dari seluruh karyawan yang memiliki lebih dari 6 manfaat kesejahteraan, sekitar 90% merasa lebih bersemangat bekerja dan lebih dari 60% merasa kecil kemungkinannya untuk meninggalkan perusahaan.
Karena pandemi telah menyebabkan dampak signifikan terhadap kesehatan mental, 66% karyawan mengatakan cakupan asuransi atau program yang dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan mental akan sangat berharga bagi mereka serta keluarga mereka.
“Berdasarkan hasil survei, dapat kami simpulkan bahwa ketika karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan, mereka akan betah bekerja, terlibat, dan berkembang,” ujar Wulan Gallacher, Senior Vice President, Employee Health & Benefit di Mercer Marsh Benefit Indonesia.
Dapat dikatakan untuk mencerminkan lingkungan kerja yang modern, perusahaan harus mengembangkan strategi kesehatan. Caranya dengan memprioritaskan fleksibilitas, pilihan, budaya peduli, dan memperluas manfaat kesehatan dan kesejahteraan untuk mendukung karyawan.