JawaPos.com–Bocah berusia empat tahun yang terjatuh dari lantai dua di Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, mengalami cedera di bagian wajah.
Direktur Utama RSUD Ujungberung Mulyadi mengatakan, anak balita itu mengalami fraktur di bagian bawah mata sebelah kanan. ”Bagian otaknya bagus, enggak ada masalah,” kata Mulyadi seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, kondisi anak itu membaik setelah menjalani perawatan di ruang perawatan intensif anak (Pediatric Intensive Care Unit/PICU). ”Karena masih muda dan kecil, jadi bisa cepat perbaikannya,” terang Mulyadi.
Mulyadi mengatakan, tidak ada pembengkakan di sekitar area yang mengalami cedera. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengecek kemungkinan terjadi trauma di organ anak yang jatuh dari lantai dua Masjid Al Jabbar itu.
Dia menjelaskan, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan ada trauma di bagian perut anak tersebut.
Kepolisian Sektor Gedebage menyatakan, seorang bocah berusia empat tahun terjatuh dari lantai dua Masjid Raya Al Jabbar pada Sabtu (4/2) sekitar pukul 19.45 WIB. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Gedebage Kompol Kurnia, anak itu terperosok di celah antara lantai dengan pagar pembatas saat bermain di lantai dua masjid.
”Korban sedang dilakukan perawatan intensif di RSUD Ujungberung,” papar Kurnia.
Dia mengimbau warga mengawasi dan menjaga anaknya ketika berada di lingkungan Masjid Raya Al Jabbar.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menjenguk bocah yang pada Sabtu (4/2) terjatuh dari lantai dua Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. ”Kondisinya terus membaik, dan responsnya juga sudah bagus,” terang Setiawan.
Setiawan sudah meminta manajemen dan petugas Masjid Raya Al Jabbar untuk mengecek area-area masjid yang dapat membahayakan anak. ”Kami sudah minta ke pihak manajemen Al Jabbar, yang pertama untuk mengecek kembali daerah-daerah mana saja yang membahayakan, dan apabila bisa ditutup, tidak perlu dilewati, apalagi dengan model anak-anak seperti ini bisa ditutup saja,” ucap Setiawan.
Dia menambahkan, kamera pengawas yang ada di lingkungan masjid sebagian akan diarahkan ke area-area rawan yang membutuhkan pengawasan lebih. Di samping itu, Setiawan mengimbau warga untuk menjaga dan mengawasi anak-anak mereka saat mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar.
”Mohon diawasi, jangan dilepas, karena ini juga kejadiannya lepas dari pengawasan orang tuanya sehingga anak-anak ini lari dan jatuh, karena tidak terpantau oleh orang tuanya,” ucap Setiawan.
Setiawan mengatakan, pemerintah akan mengupayakan bantuan biaya untuk pengobatan bocah itu. ”Sepanjang Baznas bisa membantu, kami pun akan menginstruksikan Baznas untuk membantu. Di samping lembaga lain nanti juga memberikan bantuan,” ujar Setiawan.