JawaPos.com–Kepala Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Mese Ataupah mengatakan, ada setidaknya 5.000 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca jatah Provinsi NTT sudah kedaluwarsa.
Dia mengatakan, kementerian kesehatan mengirim sekitar 110.000 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca ke Provinsi NTT pada pertengahan Oktober. Targetnya stok vaksin itu bisa dihabiskan pada akhir Oktober.
”Ada sekitar 110.000 dosis vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca yang dikirim ke kita, karena memang provinsi lain menolak untuk untuk menerima vaksin itu,” kata Mese Ataupah seperti dilansir dari Antara, Kamis (11/11).
Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, menurut dia, memutuskan untuk menerima pasokan vaksin tersebut. Sebab, ketika itu kekurangan stok vaksin Covid-19.
Pasokan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca kiriman dari kementerian kesehatan kemudian didistribusikan ke kabupaten dan kota di NTT. Menurut Mese, ada beberapa kabupaten yang menolak pasokan vaksin tersebut karena khawatir tidak bisa menghabiskannya sebelum masa berlaku habis.
”Mereka khawatir jika tidak habis dan sayang kalau dibuang-buang karena tak terpakai lagi,” ujar Mese Ataupah.
Mese menjelaskan, sekitar 90 persen dari 110.000 dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca kiriman kementerian kesehatan sudah digunakan sebelum masa berlaku habis. Vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan pada sekitar 46 persen dari sekitar tiga juta warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Provinsi NTT.