Percaya Siapa?
Di depan kelas
Bapak guru mengajari murid-muridnya mengucapkan kata maaf jika berbuat salah
Di ruang guru
Seorang anak diomeli habis-habisan karena lupa mengucapkan kata terima kasih
Di kelas sejarah
Mereka belajar bahwa Jepang dan Belanda adalah penjajah
/
Di jalan
Beberapa orang yang sedang menuntut keadilan dihilangkan
Di pengadilan
Beberapa orang tak bersalah dipenjarakan
Di depan istana
Sekumpulan ibu menanti jawaban
/
Di saat kata maaf dan terima kasih diajarkan setiap hari
Tapi negara lupa mengucapkan keduanya
Kepada siapa lagi kita harus percaya?
September 2019
—
Bukan Sa Pu Urusan
Sejuk pagi mengantarkan sa ke sekolah
Sa dan teman-teman sibuk main bola
Dalam sekejap, keadaan berubah
Kitorang takut dan berlarian mencari rumah
Suara tembakan meletus beberapa kali
Menemani pelarian kami yang tak sudah-sudah
Mengapa dorang tak bisa berhenti
Sa hanya ingin ketemu papa dan mama
Jang bawa sa ke arena pertaruhan
Menang kalah bukan punya sa urusan
Satu dua tiga terkapar di jalanan
Kehidupan berubah menjadi sekadar hitungan
Sa akhirnya sampai
Sa pu rumah dilahap api
Sa pu bapak dibawa polisi
Sa pu mama belum kembali
Yang sa punya tinggal seragam putih dan nurani
30 September 2019
—
Sengsara sang Dara
Atas nama
Patuh
Nurut
Hormat
Martabat
Apa boleh buat
Suara-suara hanyut oleh perintah
Dipenjara oleh kuasa
Mereka yang berbadan besar
dengan lantang
Menukar jiwa
dengan secarik kertas dan tanda tangan
Malam hari dirayakan
dengan segelas anggur nafsu binatang
Sanikem,
Surati,
Cantik adalah cahaya
sekaligus mara bahaya
April 2020
TIARA DIANITA
Perempuan keturunan Tionghoa yang tinggal di Kota Tangerang dan bercita-cita menjadi penulis.