Keris Naga Siluman
: Pangeran Diponegoro
bagaimana mungkin waktu dan jarak
mengubah daphur sebuah keris?
wajah sejarah pedhuwungan kita
terluka oleh sebuah sandiwara
dari lakon yang tak mengerti
makna kehilangan paling nyeri
ada yang musti diluruskan
pasemoning sangkan parang
menjadi penanda muasal
keberangkatan juga kepulangan
ada sasmita yang perlu diterjemah
jejak empu dan gejolak zaman
juga saksi dari sebuah perjalanan
perjuangan merebut kemerdekaan
ada yang musti diuraikan
pasemoning agesang
menjadi kitab petunjuk
bagi kehidupan juga kematian
seorang pandita kehilangan rasa
matanya buta kehilangan waskita
Pakoenegaran, 2022
—
Keris Gajahendra
: Kiai Tholih
Banyumas sudah menua, Kiai
di manakah kau sembunyikan keris
yang dulu hendak kauhunuskan
ke tubuh Raja Ardiwijaya?
orang-orang latah
menjamas besi tua tak bertuah
setiap tanggal kelahiran
dengan ritual dan doa-doa
juga kembang aneka rupa
Banyumas telah menua, Kiai
di tangan siapakah pusaka
yang dulu kautukar dengan seorang putri
jelita dan sepetak tanah Majapahit?
orang-orang belum mengerti
pusaka yang diarak sepanjang
Banyumas lama menuju pendapa baru
hanyalah seonggok sejarah
yang bengkok dan keliru
Banyumas sudah menua, Kiai
babad mana lagi yang harus diterjemah
agar pusaka kebesaran
kembali pada tanah tempatnya
ditempa dan diagungkan?
Pakoenegaran, 2022
—
Keris Banyumas
: Mbah Ngalibesari
satu setengah abad kekosongan
keris di Banyumas hilang alamat
selepas engkau pergi
tangga menuju pusaramu
terasa panjang dan lengang
seperti kisah empu yang menghilang
dari catatan peradaban tua
di sebuah lembah, di sela pohon bambu
sebuah besalen didirikan oleh waktu
jejak perjuangan Diponegoro
alamat ziarah mengenang sejarah
seorang empu muda dan panjaknya
menempa besi menjadi bilah-bilah kisah
melanjutkan sanad dan silsilah
dalam kesaksian Mpu Mranggi
terakhir kadipaten ini, cerita pusaka
mengepul dari bibirnya yang abu
entah siapa yang kelak melanjutkan
seperti juga kisah keris Banyumas
yang kini jejaknya sulit ditelusuri
meninggalkan tanya dan misteri
ada doa yang menguap di ujung dupa
di sela wingit pohon-pohon tua
di rimbun daun dan suara satonan
dan percik api besi aji
saksi bisu ritual pengharapan
agar kelak pusaka-pusaka
menemukan warangka dan tuannya
Pakoenegaran, 2022
*) DIMAS INDIANA SENJA atau KRT DIMAS INDIANTO SASTROWINOTO, Sastrawan, dosen, dan peneliti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.