Juru Penyelamat
ia meniupkan udara
dalam rongga dada kami
saat asap pembakaran rumah
memiuhkan paru-paru kami yang muda
hidung kami dipenuhi celaga
dan kaki kami tertekuk
oleh panas api menyelusup
ke pori kulit lutut
kami bernapas lega
usai ia menyepuh asap kemenyan
dari wirug ke wajah kami
menghilangkan jejak
sesak usai menghirup abu
rumah yang terbakar
semua akan kembali semula
jika nanti pada hari ketiga
abu daun palma
ditaburkannya ke ubun-ubun kepala kami
(2021)
—
Juru Penyulut
ia gemar membikin api
dengan membenturkan batuan cadas
dan batu penjuru yang dibuang tukang bangunan
dalam kitab perumpamaan
api bercipratan seperti kembang api di langit tahun baru
menyambar perkamen berisi 10 perintah khusus
melayang dan terjatuh di selasar setiap rumah
guratan perkamen menjadi sumbu
untuk amaterasu yang berdiang dalam
hati segenap orang
yang kerap mengabaikan perintah-Nya
untuk memercikkan air ke daun pintu
(2021)
—
Juru Pijat
kau balurkan balsam
ke kaki hambamu yang pegal
selepas berlutut berjam-jam
di hadapan lilin-lilin gua ibunda
hangat dari lilin terasa di badan
hanya sebatas pinggang
aroma lilin itu meruap
memasuki rongga paru-parumu
yang tertutup asap tembakau puluhan tahun
kau tekan dan remas betis hambamu
seperti mengadon tepung roti tak beragi
kudapan setiap hari sabat
mengalunkan rasa malas selepas
bangun dari lelap yang sesal
kehangatan tanganmu hanya semenjana
dingin senantiasa menjalar
dalam pembuluh darah kaki hambamu
(2021)
—
RONY FERNANDEZ
Bernama lengkap Atanasius Rony Fernandez. Lahir di Mataram, Lombok. Bergiat di Komunitas Akarpohon. Buku kumpulan puisi pertamanya berjudul Homili (2021).