Sajak Rony Fernandez

26 Desember 2021, 10:17:53 WIB

Juru Penyelamat

ia meniupkan udara

dalam rongga dada kami

saat asap pembakaran rumah

memiuhkan paru-paru kami yang muda

hidung kami dipenuhi celaga

dan kaki kami tertekuk

oleh panas api menyelusup

ke pori kulit lutut

kami bernapas lega

usai ia menyepuh asap kemenyan

dari wirug ke wajah kami

menghilangkan jejak

sesak usai menghirup abu

rumah yang terbakar

semua akan kembali semula

jika nanti pada hari ketiga

abu daun palma

ditaburkannya ke ubun-ubun kepala kami

(2021)

Juru Penyulut

ia gemar membikin api

dengan membenturkan batuan cadas

dan batu penjuru yang dibuang tukang bangunan

dalam kitab perumpamaan

api bercipratan seperti kembang api di langit tahun baru

menyambar perkamen berisi 10 perintah khusus

melayang dan terjatuh di selasar setiap rumah

guratan perkamen menjadi sumbu

untuk amaterasu yang berdiang dalam

hati segenap orang

yang kerap mengabaikan perintah-Nya

untuk memercikkan air ke daun pintu

(2021)

Juru Pijat

kau balurkan balsam

ke kaki hambamu yang pegal

selepas berlutut berjam-jam

di hadapan lilin-lilin gua ibunda

hangat dari lilin terasa di badan

hanya sebatas pinggang

aroma lilin itu meruap

memasuki rongga paru-parumu

yang tertutup asap tembakau puluhan tahun

kau tekan dan remas betis hambamu

seperti mengadon tepung roti tak beragi

kudapan setiap hari sabat

mengalunkan rasa malas selepas

bangun dari lelap yang sesal

kehangatan tanganmu hanya semenjana

dingin senantiasa menjalar

dalam pembuluh darah kaki hambamu

(2021)

RONY FERNANDEZ

Bernama lengkap Atanasius Rony Fernandez. Lahir di Mataram, Lombok. Bergiat di Komunitas Akarpohon. Buku kumpulan puisi pertamanya berjudul Homili (2021).

Editor : Ilham Safutra

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads