Rumah Kita Perempuan
Sudah cukup mengukur jalan
Sudah sampai menanam harapan
Sudahkah cukup mengukur cerita?
Sudahkah sampai menanam luka?
Jarak antara kita tak cukup jauh
Dari atap rindu
Ku tengok dekat nan teduh
Hanya kau perempuan waktu
Cerita sendiri
Meski ramai tetap sepi
Terluka di sini
Sedih pun tertinggali
Jika waktunya tiba
Aku ingin sekali saja jujur bicara
Rumah tanpa raga
Perempuan rumah kita
Ambon, 31/10/2021
—
Raum Pribumi
Mencintai tanah ialah perasaan –
yang tak memerlukan balasan.
Dan, memperjuangkannya –
seumpama berita di kolom koran
yang tiap hari kita santap pelan-pelan.
Antara duka, suka, dan doa
Seluruhnya pasti akan selesai
Tiada lagi luka di raga
Walau bukan kita yang memulai
Ambon, 31/10/2021
—
Puisi Hidup
karena Masih Ada
Padahal kita masih mampu menularkan kata
Sampai di tangan yang berbeda, lalu mereka baca
Tapi masihkah kita harus khawatir?
Meski semua sudah diatur takdir
Aku menulis, lantas kau membaca
Kau membaca, lantas aku ada
Tak perlu untuk belajar
Untuk menjadi paling benar
Sebab, puisi mengajari kita hal-hal sederhana
Jika kau tak suka, setidaknya aku telah mencoba
Sekarang, bagaimana kita yang harus bertahan
Hidup bukan hanya mati dan menghirup kesunyian
Ambon, 31/10/2021
—
SETYAWAN SAMAD, Penulis puisi asal Banda Neira yang kini tinggal di Ambon, Maluku