Rumah Kita Perempuan

9 Januari 2022, 10:52:57 WIB

Rumah Kita Perempuan

Sudah cukup mengukur jalan

Sudah sampai menanam harapan

Sudahkah cukup mengukur cerita?

Sudahkah sampai menanam luka?

Jarak antara kita tak cukup jauh

Dari atap rindu

Ku tengok dekat nan teduh

Hanya kau perempuan waktu

Cerita sendiri

Meski ramai tetap sepi

Terluka di sini

Sedih pun tertinggali

Jika waktunya tiba

Aku ingin sekali saja jujur bicara

Rumah tanpa raga

Perempuan rumah kita

Ambon, 31/10/2021

Raum Pribumi

Mencintai tanah ialah perasaan –

yang tak memerlukan balasan.

Dan, memperjuangkannya –

seumpama berita di kolom koran

yang tiap hari kita santap pelan-pelan.

Antara duka, suka, dan doa

Seluruhnya pasti akan selesai

Tiada lagi luka di raga

Walau bukan kita yang memulai

Ambon, 31/10/2021

Puisi Hidup

karena Masih Ada

Padahal kita masih mampu menularkan kata

Sampai di tangan yang berbeda, lalu mereka baca

Tapi masihkah kita harus khawatir?

Meski semua sudah diatur takdir

Aku menulis, lantas kau membaca

Kau membaca, lantas aku ada

Tak perlu untuk belajar

Untuk menjadi paling benar

Sebab, puisi mengajari kita hal-hal sederhana

Jika kau tak suka, setidaknya aku telah mencoba

Sekarang, bagaimana kita yang harus bertahan

Hidup bukan hanya mati dan menghirup kesunyian

Ambon, 31/10/2021

SETYAWAN SAMAD, Penulis puisi asal Banda Neira yang kini tinggal di Ambon, Maluku

Editor : Ilham Safutra

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads